Jakarta (ANTARA News) - Keberadaan Madrasah Aliyah (MA) unggulan Insan Cendikia yang berprestasi tingkat internasional dan lulusannya bisa masuk universitas negeri papan atas turut mengangkat nama madrasah yang sebelumnya dianggap lembaga pendidikan kelas dua.

Dengan keberhasilan ini, Kementerian Agama akan terus menambah jumlah MA Insan Cendikia di seluruh Indonesia. Saat ini yang sudah beroperasi 3 MA, yang dalam proses pembangunan 20 sehingga total ada 23 MA di 23 provinsi yang seluruhnya akan beroperasi pada 2017.

Lalu bagaimana dengan 10 provinsi sisanya? Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag Nur Kholis Setiawan mengatakan, dalam diskusinya dengan Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menag menyampaikan bahwa dirinya akan mengusahakan 10 provinsi sisanya dengan bekerjasama dengan gubernur.

"Kalau sudah ada madrasah yang bagus, kita kelola dari sini, menunya dari sini, sama persis rasanya, hanya outletnya yang beragam, bermitra dengan pemerintah daerah, bisa maksimal," katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.

Menag menambahkan, melalui kerjasama dengan pemerintah, maka otomatis sustainabilitas madrasah tersebut juga terjaga. "Pemerintah daerah tidak selesai hanya menyerahkan 10 hektar pada kita, tetapi mereka juga berkewajiban membangun infrastruktur jalan, listrik, air, sanitasi, beasiswa dan seterusnya," tandasnya.

Selanjutnya, tugas Kemenag adalah mengontrol dan membina, sekaligus madrasah unggulan tersebut bisa menjadi percontohan. Ia menjelaskan, Madrasah Insan Cendikian Serpong membantu madrasah yang ada di sekelilingnya sehingga saat ini, tak ada lagi madrasah buruk di seputaran Serpong, Tangsel, Banten.

"Tolak ukurnya mudah, dari hasil Ujian Nasional. Tidak ada angka ujian Madrasah Aliyah yang buruk. Tidak pernah dibawah 99 persen. Ini artinya serius membina," katanya.

Bahkan bukan hanya membantu madrasah di sekitarnya, Insan Cendikia Serpong atau Gorontalo juga diminta pertimbangan oleh daerah lain seperti di NTT.

"Skema begini mudah melakukan pembinaan karena ada imamnya. Mereka jadi mercusuarnya. Saya yakin strategi pengembangannya akan jauh lebih efektif karena roadmapnya jelas," ujarnya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014