Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyebutkan potensi ikan hias dalam negeri sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Indroyono usai peresmian 20 pelabuhan dan 10 bandara delapan pelabuhan di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat, menyayangkan potensi tersebut belum dioptimalkan, sehingga Indonesia sebagai Negara Maritim harus kalah dengan Singapura dan Spanyol.

"Potensi itu sangat besar, tapi sayang sekali hanya dimanfaatkan sedikit sekali," katanya.

Untuk itu, dia mendorong seluruh pemegang kepentingan untuk mendukung dalam pengembangan ikan hias, sehingga bisa memiliki daya saing untuk diekspor.

Pasalnya, lanjut dia, terdapat ketentuan bahwa untuk mengekspor harus menggunakan maskapai tertentu, seperti Garuda Indonesia yang ongkosnya lebih tinggi dari maskapai lain.

Untuk itu, dia meminta kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Selain itu, dia juga meminta kepada seluruh kementerian untuk memelihara ikan hias untuk dipajang di gedung-gedung kementerian.

Indroyono juga akan meminta Menteri Pariwisata Arif Yahya untuk membuat aturan agar hotel-hotel memajang ikan hias dalam akuarium, kolam ikan atau lainnya.

 Dengan demikian, lanjut dia, pembudidaya ikan hias baik ikan air tawar maupun ikan air laut bisa berkembang dan bisnis ikan hias semakin menggairahkan.

"Seperti bunga-bunga ini, dengan kita memajang bunga-bunga, pengusaha bunga kan hidup, sama seperti pembudidaya ikan hias," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekspor ikan hias naik 26 persen, di manakinerja ekspor ikan hias mencatatkan grafik dari tahun 1996-2013 mencapai 62,46 persen.

Pewarta: Juwita TR
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014