Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena ekuitas AS melemah, mendorong kembali investor ke emas sebagai "safe haven".

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 17,8 dolar AS atau 1,50 persen, menjadi menetap di 1.204 dolar AS per ounce.

Para analis mengatakan bahwa emas naik pada Senin karena perusahaan-perusahaan energi AS menyeret turun ekuitas AS setelah harga minyak anjlok, yang merosot di bawah 50 dolar AS untuk pertama kalinya sejak April 2009. Minyak mentah WTI turun 4,25 persen menjadi 50,45 dolar AS per barel. Penurunan ekuitas memicu penyerbuan ke emas untuk manfaat "safe haven".

Kenaikan emas juga didukung sebuah laporan Departemen Perdagangan AS pada Senin yang menunjukkan angka penjualan kendaraan bermotor lebih lemah dari yang diperkirakan. Ini adalah yang pertama investor lihat pada permintaan di tahun baru. Penjualan mobil dan truk ringan buatan Amerika turun 700.000 ke tingkat tahunan 13,3 juta pada Desember. Ini jauh di bawah tingkat November sebesar 14 juta.

Pedagang sedang menunggu rilis risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Fed bulan lalu, yang akan menawarkan wawasan ke dalam pemikiran Fed berkaitan dengan waktu menaikkan suku bunga. Selain itu, laporan pekerjaan Desember akan dirilis pada Jumat, yang kemungkinan akan diawasi ketat oleh para pedagang.

Perak untuk pengiriman Maret naik 44,5 sen atau 2,82 persen, menjadi ditutup pada 16,213 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik tujuh dolar AS atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 1.210,90 dolar AS per ounce.
(A026)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015