Milan (ANTARA News) - Inter Milan memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan pada debut Lukas Podolski, ketika mereka bermain imbang 1-1 di markas sang juara bertahan Juventus, sehingga memberikan peluang bagi AS Roma untuk meraih gelar juara Liga Italia.

Sebelumnya Roma menang 1-0 atas tuan rumah Udinese berkat gol kontroversial Davide Astori di babak pertama, pada pertandingan yang dimainkan lebih awal pada Selasa.

Pasukan Rudi Garcia sekarang hanya tertinggal satu angka dari sang pemuncak klasemen, Juventus. yang harus berbagi angka di Turin setelah Mauro Icardi mencetak gol pada babak kedua untuk menyamakan kedudukan setelah gol pembuka Carlos Tevez pada menit kelima.

Juventus mengawali pertandingan resmi pertamanya tahun ini dengan bertekad menebus kekakalahan mereka dari Napoli pada Piala Super Italia yang dimainkan pada Desember.

pasukan Massimiliano Allegri melakukan start dengan gemilang, Tevez memaksimalkan operan Arturo Vidal untuk melewati Samir Handanovic, yang membuat ia sekarang telah mencetak 11 gol liga pada musim ini.

Inter menyia-nyiakan peluang terbaik mereka di babak pertama pada menit ke-23 ketika Mateo Kovacic, yang diusir keluar lapangan menjelang pertandingan usai karena pelanggaran keras terhadap Stephan Lichsteiner, melihat upayanya dikacaukan Icardi.

Podolski melakukan debutnya untuk Inter sepuluh menit setelah pertandingan dimulai, menggantikan Zdravko Kuzmanovic, dan kedatangannya memicu kebangkitan Inter.

Inter menyamakan kedudukan pada menit ke-65, ketika Icardi menguasai bola panjang dari Fredy Guarin dari lini tengah dan kemudian menaklukkan Leonardo Bonucci yang kemudian diakhiri dengan sepakan yang melewati Gianluigi Buffon.

Itu merupakan gol kelima bagi pemain Argentina tersebut dari empat pertandingan liga melawan Juventus.

Kovacic mendapat kartu merah pada menit terakhir karena pelanggaran dua kakinya terhadap Lichsteiner, namun Juve gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, ketika Inter membawa pulang satu angka yang berharga yang membawa pasukan Roberto Mancini naik satu posisi ke peringkat 11.



Protes-protes Roma

Pada pertandingan lain, pelatih Roma, Rudi Garcia, membela gol Astori setelah sundulan sang pemain bertahan dari tendangan bebas Francesco Totti mengenai bagian bawah mistar gawang Orestis Karnezis dan memantul di garis gawang sang kiper.

Gol tersebut awalnya terlihat tidak disahkan oleh petugas yang mengawasi garis gawang, namun menyusul protes dari para pemain Roma, gol itu kemudian disahkan.

Garcia mengakui bahwa penggunaan teknologi garis gawang akan "mengakhiri keraguan apapun" namun menambahi "Pada akhirnya wasit pertandinganlah yang memutuskan, ia berada di tempat yang sesuai untuk melihat bola telah melewatinya (garis gawang)."

Namun pelatih Udinese Andrea Stramaccioni juga melakukan kritik. "Keluhan terbesar saya adalah mengenai wasit-wasit garis gawang."

"Roma menang dan kami menerima skornya. Namun jika para ofisial garis gawang, yang diletakkan untuk mengawasi garis-garis gawang, dengan mudah diabaikan oleh wasit maka apa gunanya mereka berada di sana?"

Di tempat lain, Napoli berpeluang mendapatkan satu tempat kompetisi Eropa berkat kemenangan 4-1 atas tuan rumah Cesena, yang turun satu posisi ke dasar klasemen di mana Parma berhasil naik satu posisi setelah menang 1-0 atas Fiorentina.


Hasil-hasil pertandingan Liga Italia menurut AFP:

Selasa

Udinese 0-1 AS Roma 1

Chievo 0 - 0 Torino

Empoli 0 - 0 Verona

Genoa 2 - 2 Atalanta 2

AC Milan 1 - 2 Sassuolo

Palermo 5 - Cagliari 0

Parma 1 - 0 Fiorentina

Cesena 1 - 4 Napoli 4

Juventus 1 - Inter Milan 1


Senin

Lazio 3 - - Sampdoria 0

(H-RF)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015