Dolar yang kuat akan terus meningkatkan impor barang asing yang lebih murah; meskipun kami harus menunggu dan melihat apakah efek deflasi apresiasi dolar akan menyebabkan perusahaan domestik menurunkan harga-harga."
Washington (ANTARA News) - Defisit perdagangan AS turun tajam pada November ke kesenjangan terkecil dalam hampir setahun, karena impor turun lebih besar daripada ekspor, data pemerintah yang dirilis Rabu menunjukkan.

Kesenjangan perdagangan menyempit menjadi 39,0 miliar dolar AS dari angka direvisi 42,2 miliar dolar AS pada Oktober, penurunan 7,7 persen bulan-ke-bulan, kata Departemen Perdagangan, lapor AFP.

Harga yang lebih rendah untuk impor minyak mentah dan minyak menjadi faktor dalam penyempitan kesenjangan yang lebih kuat dari perkiraan, yang para analis telah perkirakan datang pada 41,8 miliar dolar AS.

Estimasi departemen sebelum Oktober adalah 43,4 miliar dolar AS.

Pada November, ekspor barang dan jasa turun menjadi 196,4 miliar dolar AS, sebuah penurunan 2,0 miliar dolar AS atau 1,0 persen, dari Oktober.

Impor turun tajam sebesar 5,2 miliar dolar AS (2,2 persen), menjadi 235,4 miliar dolar AS.

Impor produk-produk minyak bumi anjlok 11,8 persen menjadi 23,1 miliar dolar AS, di tengah turunnya harga minyak mentah dunia.

Amerika Serikat membayar pada rata-rata 82,95 dolar AS per barel untuk minyak mentah pada November, yang saat ini diperdagangkan di bawah 50 dolar AS per barel.

Pada saat yang sama, ekspor produk minyak AS, yang didukung oleh ledakan gas alam dari produksi "shale" (serpih), melompat 5,4 persen, yang mendorong defisit perdagangan minyak AS turun 25 persen menjadi 11,4 miliar dolar AS, tingkat terendah dalam hampir 11 tahun.

Musim belanja liburan akhir tahun yang dimulai pada November membawa rekor 48,5 miliar dolar AS dalam impor barang-barang.

Defisit perdagangan dengan Tiongkok yang sensitif secara politis menyempit sebesar 8,0 persen menjadi 29,9 miliar dolar AS, karena impor dari ekonomi terbesar kedua di dunia itu jatuh.

Dengan Uni Eropa, defisit barang turun 7,1 persen menjadi 11,8 miliar dolar AS.

Dalam 11 bulan pertama tahun ini, secara keseluruhan defisit perdagangan AS naik 22,3 miliar dolar AS, atau 5,1 persen, dari periode yang sama 2013.

"Dolar yang kuat akan terus meningkatkan impor barang asing yang lebih murah; meskipun kami harus menunggu dan melihat apakah efek deflasi apresiasi dolar akan menyebabkan perusahaan domestik menurunkan harga-harga," kata Jay Morelock dari FTN Financial.

(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015