Melbourne (ANTARA News) - Yordania melayangkan protes resmi di Piala Asia pada Rabu, setelah mengklaim bahwa tes doping yang dilakukan terhadap salah satu pemainnya membuat sang pemain sakit.

Penyerang Ahmad Hayel berpeluang absen pada pertandingan melawan Palestina yang akan dimainkan pada Jumat, setelah ia minum "beberapa liter air" karena tidak dapat memberikan contoh air seni menyusul kekalahan 0-1 dari Irak pada Senin.

Hal itu membuatnya muntah-muntah dan merasa pusing, menurut Federasi Sepak Bola Yordania dan dokter tim mengatakan tes itu harus dibatalkan.

Sekretaris jenderal Federasi Sepak Bola Yordania Fadi Zureikat mengatakan asosiasi telah membuat protes formal kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), yang mengeluhkan tentang "prosedur tidak sehat yang dilakukan pada tes doping terhadap Ahmad Hayel."

Zureikat menambahi, "Ahmad Hayel tiba di hotel setelah tes doping (dalam kondisi) semi-koma, dan dengan hypotermia. Ruang kendali doping terlalu dingin. Sang pemain diberikan air untuk diminum selama empat jam (hanya air tanpa cairan lain apapun yang mengandung garam atau elektrolit)."

"Ahmad Hayel mulai muntah-muntah (dan) dan tidak ada kehadiran perawat medis dari AFC. Tidak ada ambulans yang dipanggil untuk sang pemain. Ia menderita tekanan darah rendah, dan kami harus membawa sang pemain kembali ke hotel dengan menggunakan mobil pribadi, menggunakan kursi roda, ketika ia tidak sadarkan diri."

Ketua sepak bola Yordania dan calon presiden FIFA Pangeran Ali bin Al Hussein juga memeriksa kondisi Hayel dengan telepon, menurut Zureikat.

"Sang pemain merupakan salah satu dari dua pemain yang dipilih untuk menjalankan tes doping wajib," kata dokter tim Adel Skirj kepada situs resmi Federasi Sepak Bola Jordania.

"Ahmad Hayel tidak mampu memberi contoh (air seni), yang merupakan hal normal karena ia kehilangan banyak cairan sepanjang pertandingan dan memerlukan waktu untuk rehidrasi."

"Ketika (para ofisial penguji) berusaha membuat dirinya minum banyak air, hal itu dengan cepat menurunkan suhu tubuhnya dan ia mulai merasa tidak enak badan serta pusing."

Pelatih Yordania Ray Wilkins mengatakan dirinya prihatin terhadap insiden itu, yang dapat membuat ia kehilangan sang pemain untuk pertandingan Jumat di Melbourne. Ia pun mengecam para pelaku uji doping karena mempraktekkan cara-cara "berbahaya" setelah pertandingan di Brisbane.

Petugas media Yordania mengklaim bahwa level gula darah Hayel rendah setelah pertandingan Senin, dan bahwa sang pemain diminta untuk minum "berliter-liter air," setelah itu ia mulai pucat.

Saat dihubungi oleh AFP, panitia penyelenggara Piala Asia mengatakan mereka akan berkomentar setelah melihat laporan mengenai insiden itu.

(Uu.H-RF/T004)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015