Kubu Raya, Kalbar, (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan keberhasilan penanggulangan masalah kebakaran hutan dan lahan tergantung kemauan keras dari pihak-pihak yang bertanggung jawab.

"Ini hanya masalah mau atau tidak mau. Hanya itu saja," kata Presiden ketika memberi pengarahan di Markas Daerah Operasi Manggala Agni di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa.

Ia menyebutkan organisasi terkait dengan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sudah sedemikian besar namun sudah berpuluh-puluh tahun tidak dapat diselesaikan.

"Begitu banyak yang terlibat dalam mengatasinya mulai dari pemda, kementerian kehutanan, kepolisian dan lainnya, sudah berpuluh-puluh tahun tetapi tidak bisa menanganin" kata Presiden.

Presiden menyebutkan sudah ada monitoring dan lokasi titik api juga sudah jelas, sehingga seharusnya dapat diatasi.

"Persoalannya mau atau tidak mau menyelesaikan. Masa organisasi sebesar itu tidak bisa mengatasi," katanya.

Ia mencontohkan sebelumnya ada 5.000-7.000 kapal ikan asing di Indonesia dan hanya dibiarkan saja.

"Perintah saya, tangkap dan tenggelamkan dan 11 kapal sudah ditenggelamkan, mereka tak berani masuk lagi," katanya.

Ia mengatakan harus ada kemauan keras mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan. "Tahun 2015 ini kalau gak ada penurunan buat apa ada, kita malu pada warga dunia, lapangan terbang tak bisa dipakai, gas emisi jadi kalkulasi dunia," katanya.

Menurut Presiden, masalah kebakaran hutan dan lahan bukan masalah besar tapi karena tidak ada penyelesaian dengan kemauan keras maka tidak ada penyelesaian.

"Tahun ini, saya akan lihat bagaimana perbandingan dengan tahun sebelumnya," kata Presiden.

Hadir dalam pengarahan kepada anggota pengendali kebakaran hutan Manggala Agni itu antara lain Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaja, Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidharto Danusubroto.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015