Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada 2014 defisit 1,88 miliar dolar AS.

Selama Januari-Desember 2014, nilai total ekspor tercatat 176,29 miliar dolar AS sementara nilai total impor 178,18 miliar dolar AS.

"Jika dibandingkan dengan tahun 2013 lalu yang mencapai 4,08 miliar dolar, defisit pada 2014 sudah mengalami penurunan," ujar Suryamin saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan defisit neraca perdagangan sepanjang tahun lalu disebabkan oleh tekanan neraca perdagangan migas, yang defisit 13,13 miliar dolar AS. Neraca perdagangan nonmigas tahun lalu tercatat surplus 11,24 miliar dolar AS.

Nilai ekspor Indonesia periode Januari-Desember 2014 turun 3,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 lalu. Selama kurun waktu itu, nilai ekspor nonmigas tercatat 145,96 miliar dolar AS atau turun 2,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Impor tahun 2014 nilainya turun 4,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rinciannya, selama tahun 2014 nilai impor migas tercatat 43,46 miliar dolar AS dan nonmigas 134,72 miliar dolar AS.

Sementara neraca perdagangan Desember 2014 tercatat surplus 190 juta dolar AS, dengan rincian neraca perdagangan nonmigas surplus 1,22 miliar dolar AS dan defisit neraca migas 1,04 miliar dolar AS.

Pada kurun waktu itu nilai total perdagangan mencapai 14,62 miliar dolar AS atau meningkat 7,38 persen dibandingkan November 2014, namun turun 13,83 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2013.

Selama kurun itu, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat mencapai angka terbesar yaitu 1,47 miliar dolar AS, disusul Tiongkok (1,33 miliar dolar AS), dan Jepang (1,26 miliar dolar AS). Sementara ekspor ke 27 negara Uni Eropa nilainya 1,45 miliar dolar AS.


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015