Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Sudan sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral, kata Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir usai melakukan pertemuan konsultasi bilateral dengan Wakil Menteri Luar Negeri Sudan Obiedalla Mohamed Obiedalla Hamdan.

"Khusus bidang ekonomi, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan dengan melibatkan pelaku usaha untuk turut ambil andil dalam mencari peluang dan mengidentifikasi komoditas ekspor dan impor yang diperlukan oleh kedua negara," kata Wamenlu Fachir di Jakarta, Senin.

Pertemuan konsultasi bilateral itu dilakukan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI.

Fachir menyebutkan bahwa volume perdagangan antara Indonesia dan Sudan mencapai 87 miliar dolar AS pada 2013.

"Kami tadi juga mendiskusikan tentang cara-cara terbaik untuk meningkatkan kerja sama di bidang komersial," ujar dia.

Menurut dia, kedua pihak juga menyambut baik dan mengapresiasi suksesnya kerja sama panen perdana proyek penanaman padi Indonesia di negara bagian Gedarif, Sudan pada 2 November 2014.

"Selain itu, sebagai bentuk dukungan kepada Sudan, Indonesia telah memberikan bantuan kerja sama teknik kepada Sudan sejak 2006 hingga 2014, yaitu sebanyak 29 program dengan jumlah peserta sebanyak 114 orang," ungkap dia.

Pada kesempatan tersebut, kedua pihak juga menandatangani Nota Kesepahaman mengenai Konsultasi Bilateral.

Selain itu, turut ditandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama bidang Perikanan dan "Joint Communique" mengenai pemberantasan tindak penangkapan ikan secara ilegal, tidak terdaftar, dan tidak sesuai peraturan (Illegal, Unregulated, Unreported Fishing).

Nota Kesepahaman bidang Perikanan itu ditandatangani oleh Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Sjarief Widjaja dan Wamenlu Sudan.

Terkait hal itu, Wamenlu Obiedalla mengatakan pihaknya akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan nota kesepahaman itu dijalankan dengan baik.

"Ini merupakan kesempatan bagus bagi kami untuk berada di Indonesia. Kami berharap agar hubungan antara Indonesia dan Sudan dapat terus berlangsung baik. Kami akan siap untuk menjalankan MoU (nota kesepahaman) ini di masa depan," ujar Wamenlu Sudan itu.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015