Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan travel warning (peringatan bepergian) ke Yaman bagi warga negara Indonesia (WNI) akibat situasi politik dan keamanan yang kurang kondusif di negara tersebut.

"Pemerintah sudah mengeluarkan travel warning untuk WNI agar tidak bepergian ke Yaman. Bagi WNI yang mau ke sana kami imbau untuk sementara ditunda," kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, sejak September 2014 situasi politik dan keamanan di Yaman kurang kondusif, dan sebanyak 12 kantor perwakilan asing di Yaman sudah ditutup oleh masing-masing negara.

"Keadaan makin mengkhawatirkan di sana karena pemeritah resmi tidak pegang kendali lagi di Yaman. Kemlu terus berkomunikasi dengan KBRI di Sana'a. Selama ini yang disampaikan KBRI bahwa keadaan di sana sudah makin tidak menentu," ujar dia.

Arrmanatha menyebutkan, KBRI di Sana'a sudah mengeluarkan peringatan bagi WNI di Yaman untuk selalu berhati-hati.

"Apabila keadaan di daerah tempat mereka tinggal tidak amam, maka harus segera ke shelter (tempat perlindungan) yang sudah disediakan," katanya.

Dia menambahkan, terkait situasi yang tidak kondusif di negara itu, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mulai mengambil langkah evakuasi WNI yang berada di Yaman.

Jubir Kemlu itu menyebutkan ada sekitar 4.000 WNI berada di Yaman, dan 100 di antaranya berada di Sana'a, yakni ibukota Yaman yang paling terkena dampak situasi politik di sana.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sudah memberi instruksi kepada KBRI di Sana'a untuk mengumumkan rencana evakuasi itu kepada WNI di Yaman.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015