Jadi, total enam pesawat `grounded` (didaratkan) dan `delay` (keterlambatan) ada di mana-mana,"
Jakarta (ANTARA News) - Keterlemabatan pesawat Lion pada Rabu (17/2) yang mengakibatkan sejumlah penumpang terlantar di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, diakibatkan karena serangan burung atau "bird strike" yang masuk ke dalam komponen pesawat, sehingga menyebabkan mesin tidak berfungsi.

Direktur Pengembangan Bisnis Lion Group Daniel Putut di Jakarta, Kamis mengatakan dari sejumlah pesawat yang mengalami gangguan, satu pesawat terkena "bird strike" di Semarang.

"Info terkini satu pesawat terkena bird strike di Semarang," katanya.

Selain itu, lanjut dia, dua pesawat di Cengkareng terkena FOD (foreign object debris) atau rusaknya mesin karena benda asing yang masuk serta tiga pesawat terdapat kerusakan teknis.

"Jadi, total enam pesawat grounded (didaratkan) dan delay (keterlambatan) ada di mana-mana," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Hemi Pamuraharjo mengatakan solusi untuk keterlambatan tersebut, yakni Lion Air harus memindahkan semua penumpang ke penerbangan lain dengan seluruh biaya dikembalikan.

Dia mengatakan meskipun kerugian yang diakibatkan "bird strike" dan FOD sangat besar, namun hal itu di luar kekuasaan maskapai.

"Semua pesawat sudah memiliki schedule (jadwal) masing-masing, maskapai manapun pasti masih butuh waktu untuk mengcover kondisi yang ada," katanya.

Sejak Rabu (18/2) sore, sejumlah penumpang Lion Air dengan berbagai tujuan terlantar di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta karena sejumlah penerbangan terlambat.

Salah satu penumpang Rufina Jane Nurdin yang hendak pulang kampung ke Palembang terkena dampak keterlambatan tersebut, seharusnya penerbangan dijadwalkan pukul 14.10 WIB, ia harus menunggu hingga pukul 17.00 WIB.

Sementara itu, adiknya yang terbang dijadwalkan pukul 18.40 WIB baru berangkat pukul 02.30 WIB keesokan harinya.

"Kita memang disediakan makan, tapi saya enggak mengambil karena kehabisan, adik saya baru sampai pukul 05.00 tadi," katanya.

Hingga saat ini pihak Lion Air pun tidak cukup responsif ketika dimintai pertanggungjawabannya dan esok Jumat (20/2) akan dimintai keterangannya di Otoritas Bandara Soetta bersama Angkasa Pura II selaku operator.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015