Temanggung (ANTARA News) - Sebanyak tiga kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yakni Pringsurat, Kaloran, dan Kandangan terjadi longsor di sejumlah titik setelah hujan lebat pada Kamis siang hingga sore.

Kasi Penanggulangan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto di Temanggung, Jumat, mengatakan bencana longsor tersebut tidak ada korban jiwa, tetapi beberapa rumah mengalami kerusakan dan jalan kabupaten terputus.

Di Kecamatan Pringsurat, katanya terjadi longsor tebing setinggi tujuh meter dan 20 meter menimpa sebagian bangunan dari tiga rumah di Desa Pagergunung dan dua rumah di Desa Wonokerso.

Longsor di Desa Pagergunung berasal dari tebing setinggi lima meter sempat menimbun dan memutus jalan antara Desa Pagergunung dan Desa Gowak, sekaligus juga menutup akses jalan antara Dusun Durenan dan Dusun Plaosan di Desa Pagergunung.

Di Kecamatan Kaloran, longsor terjadi di Desa Getas dan Kemiriombo. Di Desa Getas satu rumah tertimbun tanah longsor dari tebing setinggi empat meter. Di Desa Kemiriombo, satu rumah ambruk tertimpa talut jalan setinggi dua meter.

Di Kecamatan Kandangan, satu rumah rusak berat setelah tertimpa longsor dari tebing setinggi sembilan meter. Selain itu, di Desa Ploso jalan longsor sepanjang 20 meter.

Eko meminta warga di daerah rawan longsor segera mengungsi jika turun hujan deras dalam jangka waktu lebih dari dua jam. Hal itu untuk menghindari korban jiwa. Jika ada retakan tanah supaya segera diisi dengan tanah.

Seorang korban warga Desa Wonokerso, Kecamatan Pringsurat, Yani (28) mengatakan, longsor terjadi setelah hujan reda pada Kamis sore sekitar pukul 16.00 WIB.

"Waktu itu terdengar suara gemuruh dan tanah longsor dari tebing langsung menimpa dapur dan kamar mandi di bagian belakang rumah saya. Kami khawatir ada longsor susulan jadi tidur di ruang tamu," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015