Tanjung Selor (ANTARA News) - Demam "virus" batu akik juga melanda Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, bahkan pedagang pengumpulnya dari luar daerah, yakni dari Kota Balikpapan dan Kota Samarinda (Kaltim) dan Kota Banjarmasin (Kalsel).

Pemantauan di Tanjung Selor, Sabtu, demam batu akik itu terlihat di sepanjang Jalan Kecamatan Salimbatu, Kabupaten Bulungan, Kaltara yang menunju ke salah satu desa pemukiman eks-transmigrasi, yakni Desa Silvasari.

Perburuan batu akik itu, bukan hanya oleh orang dewasa namun juga orang tua dan anak-anak. Bukan hanya pria namun juga wanita ikut berburu batu akik.

Bagi warga Kecamatan Salimbatu dan Desa Silvasari, perburuan batu akik jadi sebuah peluang cukup menggiurkan karena para pengumpul yang datang dari Samarinda, Balikpapan dan Banjarmasin itu berani menghargai Rp50 ribu untuk setiap kantongan plastik batu akik berbagai jenis dan ukuran.

Jalan penghubung kota kecamatan dengan salah satu desa "lumbung pertanian" di Bulungan itu menjadi salah satu obyek paling ramai untuk penggalian batu akik.

Padahal jalan penghubung hampir delapan kilometer itu status agregat --pengerasan atau bisa dilalui saat kondisi kering atau hujan-- namun akibat perburuan batu akik, jalan pengerasan itu seperti bopeng-bopeng.

Meskipun warga setelah menggali di kiri-kanan jalan, atau di tengahnya kemudian menutupnya kembali dengan tanah namun kualitas pengerasan jalan sudah menurun karena dikerjakan dengan seadanya hanya menutup lobang.

"Bukan hanya masyarakat awam, akan tetapi anak sekolah dan aparat juga ikut berburu batu akik, mungkin hanya camat yang masih menjaga wibawanya karena tidak ikut berburu batu akik," kata Imran, salah seorang warga Salimbatu.

Bagi orang awam, mungkin sulit membedakan jenis dan nilai batu tersebut namun bagi para pengumpul yang sudah berpengalaman maka untuk setiap tas plastik itu bisa memberikan berkah.

Sebab, mereka sering mendapatkan keberuntungan karena di antara batu-batu itu ada yang cukup bernilai seperti batu bacan, kalimaya, kol buntet, pirus, giok, kecubung, zamrut dan merah delima.

Batu akik kian bernilai jika di dalamnya ada motif-motif aneh misalnya seperti tulisan Arab, gambar binatang atau keunikan lain. 

Pewarta: Iskandar Z
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015