Kami tidak tahu apa yang sesungguhnya mereka inginkan."
Harare (ANTARA News) - Sekira 900 tahanan memicu kerusuhan di satu penjara dengan pengamanan maksimum di Ibu Kota Zimbabwe, Harare, untuk memprotes makanan yang buruk, dan mengakibatkan tiga orang dilaporkan tewas.

Kerusuhan itu menewaskan tiga orang dan melukai tak kurang dari dua lusin orang, kata Juru Bicara Dinas Koreksi dan Penjara Zimbabwe Elizabeth Banda-Karina, Sabtu (14/3).

Ia mengatakan kepada Xinhua, dua tahanan lagi meninggal pada Sabtu akibat cedera yang dideritanya selama kerusuhan pada Jumat, sehingga jumlah korban jiwa jadi tiga.

Dua dari ketiga penjaga penjara yang cedera masih dirawat di rumah sakit sedangkan seorang di antara mereka telah diperkenankan pulang.

Sebanyak 23 orang cedera dalam kerusuhan tersebut. Ditambahkannya, mereka masih dalam proses penyaringan untuk memastikan jumlah sesungguhnya orang yang cedera.

Selama kerusuhan di penjara dengan pengamanan ketat tersebut, tahanan membakar selimut dan merusak barang, sementara personel polisi dan petugas keamanan negara bagian harus dikerahkan untuk meredakan situasi.

"Para tahanan itu telah dilepaskan untuk memperoleh makan siang. Kami tidak tahu apa yang sesungguhnya mereka inginkan. Ketika kami berusaha mengetahui secara pasti siapa yang mau makan dan siapa yang tidak, terjadi desak-desakan di seluruh tempat," kata Banda-Karina.

Penjara tersebut, dengan 4.663 tahanan, menahan terpidana yang paling berbahaya, di antara mereka terdapat tahanan yang telah dihukum karena melakukan pembunuhan dan perkosaan dan mereka yang menjalani hukuman lama.

Telah tersiar laporan selama beberapa tahun belakangan mengenai kegagalan pengelola penjara untuk memberi makan secara layak sebanyak 17.000 tahanan di 42 instalasi koreksi di negeri itu.
(Uu.C003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015