Jakarta (ANTARA News) - Situs "all in one digital assistant" iSiaga hari ini meluncurkan layanan penjualan sampah elektronik rumahan maupun perusahaan yang bernama "Ecocash".

"Hampir semua punya sampah elektronik. Di sini belum ada solusi," kata Amrit Gurbani, pendiri PT Mitra Kersa Artha, perusahaan menaungi iSiaga, saat peluncuran layanan tersebut di Jakarta, Senin (16/2).

Menurut Amrit, salah satu kendala orang enggan menjual barang elektronik yang sudah tidak terpakai adalah nilai jual yang tidak seberapa ditambah mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk mengangkut benda yang besar, misalnya pendingin ruangan.

Akibatnya, sampah elektronik pun menumpuk di gudang.

Nilai jual barang elektronik bergantung pada kondisi barang tersebut, masih bisa dipakai atau tidak, dan komponen yang terdapat dalam barang seperti nikel tembaga.

Barang elektronik yang tidak terpakai itu mereka salurkan ke perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang di bilangan Bekasi dan Jakarta.

Barang elektronik dihargai oleh iSiaga mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 200.000.

Amrit mengatakan salah tujuan dari layanan ini adalah menggalakkan kampanye berbagi, untuk itu, ia juga memberi kesempatan bagi orang yang ingin menjual barang elektronik melalui situs ini untuk menyumbangkan uang hasil penjualan ke Yayasan Cinta Anak Bangsa untuk membantu biaya pendidikan anak-anak yang tidak mampu.

Benda elektronik tidak terpakai yang dapat dijual melalui situs ini antara lain ponsel, televisi, kamera dan perangkat komputer.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015