Jakarta (ANTARA News) - Menghadapi nilai tukar Rupiah yang kian melemah perusahaan teknologi asal Jepang Fujitsu membuat strategi baru.

"Setiap perusahaan pasti punya strategi, strategi kami adalah berbicara kepada principal dan pabrik untuk memberikan harga harga spesial yang kompetitif," kata Achmad S Sofwan, Managing Director Fujitsu Indonesia, di Jakarta, Rabu.

Pabrik Fujitsu yang berada di Eropa dan di Batam menurut Achmad sedikit menolong perusahaan tersebut dari menguatnya nilai tukar dolar.

"Nilai tukar Euro terhadap dolar sekarang juga sedang melemah, jadi kami tidak terlalu berpengaruh," ujar Achmad.

"Pabrik scanner kami juga ada yang di Batam juga mengurangi bahan import," tambah dia.

Hal lain yang menyelamatkan Fujitsu dari kondisi ekonomi ini adalah produk perusahaan yang tidak hanya berupa perangkat keras namun juga service berupa perangkat lunak yang sebagian besar justru berada di Indonesia.

"Service dalam software development mengurangi dampak melemahnya rupiah karena service-nya juga di rupiah," kata Achmad.

Achmad menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 30 persen pada tahun ini.

Pada tahun 2014, menurut info tren Eropa, seperti yang disampaikan Mohd Hazlie, Manager Product Marketing Platform Products Fujitsu South East Asia, Fujitsu Image Scanner menguasi lebih dari 50 persen market share di seluruh dunia.

Hazlie juga mengatakan Fujitsu Image Scanner menduduki peringkat pertama di Indonesia tahun 2014 dengan market share 40 persen.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015