Padang (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengemukakan keberadaan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merupakan ancaman bagi bangsa karena Indonesia menganut paham keagamaan yang menjunjung tinggi Islam sebagai rahmat bagi semua.

"Paham keagamaan umat Islam di Indonesia menjunjung tinggi kedamaian, toleransi dan dapat hidup bersama ditengah keragaman dan , ini jelas bertolak belakang dengan paham yang dianut oleh ISIS," kata Lukman di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa.

Ia menyampaikan hal itu usai mengikuti pelaksanaan wisuda ke-73 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang tahun akademik 2014/2015.

Menurut dia, karena prinsip yang dianut ISIS bertentang dengan paham yang ada di Indonesia, persoalan ini harus disikapi serius melalui berbagai cara.

"Pada bidang pendidikan tentu kewajiban Kementerian Agama untuk memberikan pemahaman bahwa kehadiran agama untuk memanusiakan manusia, bukan menghilangkan nyawa untuk hal-hal yang tidak diajarkan Islam," kata dia.

Oleh sebab itu untuk madrasah dan sekolah, Kementerian Agama sudah mengeluarkan kebijakan memperketat pengawasan seperti membentuk satuan tugas untuk meneliti dan menelaah seluruh buku-buku agama dan umum yang digunakan, lanjut dia.

"Jangan sampai pada buku-buku tersebut ditemukan materi yang bertolak belakang dengan paham mayoritas umat Islam," ujar dia.

Lukman mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menarik buku-buku yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut.

Selain itu ia mengatakan di Kementerian Agama sudah lama bekerja sama dengan tokoh tokoh agama dan Islam untuk membangun kesadaran masyarakat untuk menolak paham-paham yang bertentangan dengan jati diri Indonesia.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015