Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah penumpang kereta commuter Jabodetabek di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengakui tarif berbasis kilometer yang diberlakukan PT KAI Commuter Jabodetabek mulai 1 April 2015 relatif lebih murah.

"Pemberlakuan tarif baru dari Stasiun Kota-Bekasi ataupun sebaliknya menjadi lebih murah dari tarif sebelumnya. Dari Bekasi ke Jakarta Kota dikenakan biaya Rp3.000, lebih murah Rp500 dari tarif sebelumnya," kata Joya (28), penumpang Commuter Jabodetabek di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, besaran tarif progresif baru berdasarkan jarak kilometer stasiun tersebut sebesar Rp2.000 untuk 25 km pertama, dan Rp1.000 untuk setiap 10 km berikutnya.

Namun demikian, pegawai salah satu perusahaan milik pemerintah di Jakarta itu berharap perubahan sistem pembayaran itu diikuti pula dengan pelayanan yang lebih baik.

"Kalau bisa jangan telat dan AC-nya bisa lebih dingin lagi. sebab, kalau lagi penuh suka kurang dingin AC-nya," katanya.

Hal senada diungkapkan Ivan Chaniago (30), pegawai swasta di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

"Secara umum tidak ada kenaikan, hanya perubahan sistem pembayaran perjalanan. Misalnya Bekasi-Jakarta Kota yang kurang lebih 30 km sekarang Rp3.000 dari yang kemarin Rp3.500," katanya.

Dia mengaku bisa mengirit pengeluaran harian dari pemberlakuan tarif baru tersebut.

"Kalau dihitungnya per hari memang hanya Rp500. Tapi kalau saya hitung dalam sebulan, lumayan juga buat makan," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Kota Bekasi, Rohman, mengatakan pemberlakuan sistem baru tersebut sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat pengguna kereta.

"Sebenarnya kalau tarif normal itu Rp5.000 di setiap perjalanan 25 km pertama, akan tetapi Rp3.000 disubsidi pemerintah sehingga penumpang hanya bayar Rp2.000 saja, plus 1.000 per km selanjutnya," katanya.

Selain perubahan tarif, pihaknya juga konsisten memperbaiki pelayanan dengan menambah jumlah perjalanan sebanyak 21 jadwal perjalanan, dari 132 menjadi 153 perjalanan.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015