Kedua pemain masih bermain berhati-hati pada game pertama, saling menguji satu sama lain dengan permainan reli panjang dengan berkonsentrasi pada garis belakang lapangan dan sesekali bermain di depan net.
Lin awalnya bermain lebih cemerlang tapi saat pertandingan mulai terbuka, kedua pemain menampilkan keberanian menyerang mereka.
Tapi kemudian pemain peringkat tiga dunia itu mulai bermain tidak teratur pada game kedua, saat Chen meningkatkan tempo permainan dengan "forehand" keras dari tengah lapangan dan juga permainan di depan net.
Chen, juara dunia saat ini, membawa penampilannya tersebut ke game penentuan, meraih keunggulan 11-3 sebelum memastikan gelar keduanya pada tahun ini.
"Saya tampil bagus pada game pertama meskipun kalah dan lebih siap pada game kedua dan ketiga. Saya gembira dengan kemenangan ini," kata Chen yang menerima hadiah 37.500 dolar AS untuk kemenangannya itu.
Lin, juara dunia lima kali dan dua kali meraih medali emas Olimpiade, belum berhasil menjuarai Malaysia Terbuka, satu-satunya gelar yang belum dia raih dari kumpulan gelarnya selama ini.
"Saya memulai pertandingan dengan bagus pada game pertama tapi melakukan banyak kesalahan pada game kedua dan ketiga. Pergerakan saya juga lambat hari ini dan itu menyumbang pada kekalahan saya," katanya.
"Saya cedera pada sebagian besar tahun lalu dan saya sedang berusaha keras untuk memulihkan kondisi terbaik saya. Saya ingin berada di penampilan terbaik saya untuk Olimpiade tahun depan," katanya.
Pada pertandingan lain, pemain Spanyol Carolina Marin bangkit dari kekalahan game pertama untuk mengalahkan pemain Tiongkok Li
Xuerui 19-21, 21-19, 21-17 dan menjuarai nomor tunggal putri.
"Setelah memenangi All-England, kepercayaan diri saya melonjak dan saya senang memenangi ini, karena saya sadar betapa sulitnya turnamen ini diraih," kata Marin.
"Saya merasa saya di puncak permainan saya saat ini," katanya, demikian AFP.
(Uu.I015)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
