Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan konstruksi dan investasi milik negara PT PP (Persero) berhasil melampaui target kontruksi dengan meraih kontrak baru sebesar Rp6,7 triliun sepanjang kuartal pertama 2015.

"Jumlah tersebut melebihi target yang perusahaan tetapkan sebesar Rp3,2 triliun," ujar Direktur Utama PT PP Bambang Triwibowo, berdasarkan keterangan pers kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan total target kontrak pada 2015 yakni Rp27 triliun. Naik jika dibandingkan nilai kontrak pada 2014 sebesar Rp20,24 triliun.

Bambang mengatakan beberapa proyek baru yang diperoleh, antara lain reklamasi Mandala City di
Makassar Rp2,5 triliun, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp472 miliar, Manhattan Greenland Rp351 miliar, Apartemen Gunawangsa di Surabaya Rp327 miliar, CBD di Karawaci Rp312 miliar, Casa Condotel di Bintan Rp242 miliar, apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar, Rumah Budaya Indonesia di Dili, Timor Leste Rp77 miliar.

Disamping itu, perolehan kontrak baru tersebut juga dikontribusi penjualan anak usaha perseroan sampai dengan Maret 2015 yaitu PT PP Properti Rp493 miliar, PT PP Pracetak Rp258 miliar dan PT PP Peralatan Rp51 miliar.

"Untuk mendukung peningkatan laba di tahun 2015, perseroan telah melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II sebesar Rp300 miliar yang telah dilaksanakan pada awal Februari. Perseroan melalui anak usahanya, PT PP Pracetak saat ini, sedang dalam proses pendirian pabrik pracetak baru di Lampung dengan kapasitas produksi sebesar 200 ribu ton per tahun. Di bisnis peralatan konstruksi, yaitu PT PP Peralatan saat ini sedang dalam persiapan untuk mengembangkan bisnis bored pile," jelas dia.

Ia menambahkan PT PP Properti meneruskan pembangunan proyek Grand Kamala Lagoon tower kedua di Kalimalang setelah tower pertama sejumlah 1,688 unit ludes terjual dalam waktu tujuh bulan.

Proyek pembangunan gedung kedu Grand Sungkono Lagoon di Surabaya.

"PP Properti juga meluncurkan produk baru, yaitu apartemen Ayoma di Serpong, apartemen Payon Amartha di Semarang, dan The North East Square di Surabaya. PP Properti juga bersinergi dengan perusahaan lain untuk mengembangkan lahan, salah satunya dengan BPJS di lahan seluas 0,5 hektare di Jakarta," ungkap dia.

Raihan kontrak PT PP tersebut melampaui raihan kontrak baru emiten konstruksi lainnya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) pada periode yang sama Rp4,3 triliun sedangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sebesar sekitar Rp2 triliun,.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015