Tahun ini ada hal baru. Kita adakan SMS Gate. Kita menyebarkan nomor yang bisa dijadikan sebagai alat untuk mengkomunikasikan kondisi darurat
Jakarta (ANTARA News) - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil mengatakan bahwa pada penyelenggaraan haji 1436H/2015M, Ditjen PHU membuka SMS Gate, yakni sejumlah nomor di Jeddah yang dapat dihubungi melalui SMS oleh para jemaah yang akan menginformasikan kondisi darurat pada penyelenggaraan ibadah haji.

Nomor-nomor tersebut juga akan diinformasikan di setiap embarkasi sehingga sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi para jemaah nantinya sudah bisa memiliki.

“Tahun ini ada hal baru. Kita adakan SMS Gate. Kita menyebarkan nomor yang bisa dijadikan sebagai alat untuk mengkomunikasikan kondisi darurat,” jelas Abdul Djamil saat memberikan sambutan pada pembukaan Tes Kompetensi Calon Petugas Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1436H/2015M, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis.

Hal ini, lanjut Djamil, menjadi bagian dari tugas petugas haji dan upaya Ditjen PHU dalam meningkatkan pelayanan kepada para jamaah haji Indonesia. Menurutnya, tugas pokok Kementerian Agama dalam penyelenggraan haji ada 3, yaitu: pelayanan, pembinaan, dan perlindungan. Terkait pelayanan, Abdul Djamil mengingatkan calon petugas untuk tidak pilah-pilih dalam menjalankan tugasnya.

“Tidak ada di sana orang bertugas lalu milih-milih tugas mana yang disukainya. Kalau ada yang mau milih-milih lebih baik sebelum tes mundur saja. Jamaah butuh pelayanan, bimbingan, dan perlindungan,” tegasnya sebagaimana dikutip laman kemenag.go.id.

Terkait bimbingan, Djamil mengatakan bahwa itu antara lain menyangkut tata cara ibadah jamaah, mulai keberangkatan dari Tanah Air sampai selesainya proses ibadah haji. “Butuh pelayanan dan perlindungan kita. Petugas adalah pribadi yang harus bisa ngemong jamaah kita,” terangnya.

Djamil menambahkan bahwa petugas haji merupakan mata rantai proses penyelenggraan haji yang sangat urgen. Sebab, lanjut Djamil, petugas itu terkait langsung dengan siapa yang akan dilayani di Tanah Suci, yaitu: jamaah haji Indonesia yang jumlahnya banyak dan 40 persen berpendidikan dasar.

Tes kompetensi ini diikuti oleh 303 orang. Dari jumlah itu, akan dipilih sekitar 157 orang yang nantinya bertugas pada bidang pelayanan umum  dan pelayanan ibadah. Adapun materi yang diujikan berupa pengetahuan umum  seputar ibadah haji, kebijakan perhajian, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Selain itu, dilakukan juga wawancara dengan materi seputar motivasi, kebijakan, dan wawasan manasik haji.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015