Permasalahan yang dialami beberapa sekolah tingkat SMA yang menyelengarakan UN berbasis CBT beberapa waktu lalu, tentunya menjadi bahan evaluasi agar sekolah tingkat SMP yang hendak menyelenggarakan UN berbasis CBT tidak mengalami permasalahan serupa
Kudus (ANTARA News) - Sekolah tingkat sekolah menengah pertama di Jawa Tengah yang menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer atau "computer based test" diminta mengecek semua peralatan pendukung, kata Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nur Hadi Amiyanto.

"Permasalahan yang dialami beberapa sekolah tingkat SMA yang menyelengarakan UN berbasis CBT beberapa waktu lalu, tentunya menjadi bahan evaluasi agar sekolah tingkat SMP yang hendak menyelenggarakan UN berbasis CBT tidak mengalami permasalahan serupa," ujarnya di Kudus, Jumat.

Oleh karena itu, dia meminta, tujuh SMP di Jateng yang nantinya menyelenggarakan UN berbasis CBT melakukan pengecekan semua peralatan pendukungnya, terutama generator set (genset).

Jangan sampai, lanjut dia, ketika UN berlangsung dan terjadi pemadaman listrik, gensetnya justru tidak berfungsi normal.

Peralatan lainnya yang perlu menjadi perhatian, yakni keberadaan alat untuk memberikan tenaga listrik cadangan pada komputer atau Uninterruptible Power Supply (UPS).

"Senyampang masih ada waktu, sebaiknya semua sekolah yang hendak menyelenggarakan UN berbasis komputer memastikan semua peralatannya memang berfungsi normal, termasuk komputernya," ujarnya.

Tujuh sekolah yang menjadi peserta UN berbasis komputer, kata dia, tersebar di empat kabupaten, yakni Kota Surakarta dua sekolah, Kota Tegal dua sekolah, Kabupaten Wonogiri dua sekolah, dan Kabupaten Klaten satu sekolah.

Apabila hal itu menjadi kebijakan pusat yang juga diberlakukan pada penyelenggaraan UN tahun mendatang, dia berharap, sekolah di Jateng secara bertahap melengkapi peralatan pendukungnya.

"Pemerintah daerah diharapkan mendukung kebijakan tersebut lewat anggaran untuk mendukung pengadaan komputer dan peralatan pendukung, seperti jaringan internet, server, UPS dan genset," ujarnya.

Ia menyatakan, dukungannya terhadap pelaksanaan UN berbasis komputer, karena dinilai bisa menghemat anggaran menyusul tidak perlu lagi ada proses cetak naskah soal UN.

Pengiriman naskah soal UN untuk sekolah di Jateng dimulai Jumat (1/5) pukul 00.20 WIB dari PT Pura Kudus sebagai pemenang tender cetak naskah soal UN.

Jumlah naskah soal UN yang didistribusikan sesuai dengan jumlah peserta sesuai daftar nominasi tetap sebanyak 558.646 peserta dari 6.340 sekolah.

Jadwal pelaksanaan UN untuk tingkat SMP dan sederajat serta program paket B/wustha dimulai Senin (4/5) hingga Kamis (7/5), demikian halnya untuk UN CBT dimulai Senin (4/5) hingga Kamis (7/5).

Sementara UN CBT susulan pada tanggal 11-12 Mei 2015.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015