Solo (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menggelar inspeksi mendadak  pada hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke SMP Negeri 10 Solo, Jawa Tengah, Senin.  Di sini, Anies meminta siapa pun tidak berdiam diri, andai terjadi kebocoran pada soal UN.

"Hari ini ada 3,9 juta siswa yang mengikuti UN tingkat SMP, dan kita bersyukur karena bapak ibu guru bisa menjaga integritas dan dari sisi persiapan pelaksanaan tidak ada keterlambatan," kata Anies.

Dia tak ingin siapa pun diam dan mendiamkan indikasi adanya kebocoran soal UN.

Dia menegaskan kebocoran itu terjadi karena banyak orang jahat, namun juga krena  banyak orang baik diam dan mendiamkannya.

"Mereka yang membocorkan UN bukan saja pembocor tetapi pengkhianat," kata Anies.

Tapi sejauh ini Aniews menjamin pelaksanaan UN tingkat SMP berjalan lancar dengan tidak tidak ada keterlambatan dalam distribusi naskah soal, juga tidak menghadapi kendala alam sehingga tertangani dengan baik.

Dia mengatakan mulai tahun ini sekolah-sekolah menerapkan UN berbasis komputer atau CBT (Computer Based Test) sehingga tidak mungkin terjadi kebocoran soal.

"Yang bocor itu justru yang kertas karena kalau komputer servernya menyimpan ratusan naskah soal dan berbeda-beda soalnya," kata dia.

Dia mengatakan sistem ujian nasional akan semuanya menuju ke situ, namun dia menginginkan infrastrukturnya terlebih dahulu diperbaiki.


Pewarta: Joko Widodo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015