Semarang (ANTARA News) - Pengumuman kelulusan siswa jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Kota Semarang, Jumat, diwarnai aksi corat-coret seragam yang dilakukan siswa.

Pantauan Antara, aksi corat-coret seragam untuk merayakan kelulusan tampak di beberapa sekolah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8, SMK Negeri 4, dan SMA Negeri 5 Semarang.

Para siswa melakukan aksi corat-coret seragam di depan halaman sekolah menggunakan cat semprot dan spidol, namun tidak sampai melakukan konvoi berkeliling kota menggunakan sepeda motor.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengakui masih adanya siswa yang melakukan aksi corat-coret seragam untuk merayakan kelulusan, tetapi relatif berkurang dibanding tahun lalu.

"Ya, memang masih ada yang corat-coret seragam. Kami tadi juga berkeliling untuk memantau situasi di sekolah-sekolah. Alhamdulillah, kami tidak menemui yang konvoi seperti tahun lalu," katanya.

Ia menyatakan pengumuman kelulusan siswa jenjang SMA dan sederajat di Kota Semarang dilakukan secara serentak pada Jumat, 15 Mei 2015, pukul 15.00 WIB di tingkat sekolah masing-masing.

Ada tiga cara dalam mengumumkan kelulusan, kata dia, cara reguler atau konvensional dengan mengundang siswa atau orang tua ke sekolah, mengumumkan lewat situs sekolah, dan mengirim lewat pos.

"Mengumumkan lewat situs sekolah sekarang ini yang paling banyak dilakukan, sekolah swasta juga sudah memakainya. Kalau cara reguler dengan mengundang siswa ke sekolah sudah sedikit," katanya.

Dampak positifnya, kata dia, euforia siswa dalam merayakan kelulusan, seperti aksi corat-coret seragam dan konvoi berkeliling kota menggunakan sepeda motor sekarang sudah banyak berkurang.

"Berarti, tingkat kesadaran siswa dalam menyikapi kelulusan secara wajar sudah mulai tumbuh. Ya, memang masih ada yang corat-coret, namun dibandingkan tahun lalu sudah berkurang," katanya.

Berkaitan dengan tingkat kelulusan SMA dan sederajat di Kota Semarang, Bunyamin mengatakan sementara ini belum bisa menyebutkan karena masih menunggu laporan kelulusan dari seluruh sekolah.

"Sejauh ini, kami masih menunggu laporan kelulusan siswa dari seluruh sekolah. Kalau nanti semua laporan sudah masuk, kami baru bisa menyebutkan. Sebab, kelulusan kan kewenangan sekolah," pungkasnya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015