Dari yang kita dalami, informasi terakhir yang mengacu dari direktorat keuangan Pertamina asetnya sekitar dua miliar dolar (Amerika),"
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina melalui Vice President Corporate Communication Wianda A. Pusponegoro menyampaikan bahwa aset PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) diperkirakan mencapai dua miliar dolar Amerika

"Dari yang kita dalami, informasi terakhir yang mengacu dari direktorat keuangan Pertamina asetnya sekitar dua miliar dolar (Amerika)," kata Wianda dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan saat ini aset-aset tersebut sedang dikaji ulang untuk mengetahui secara pasti besarannya. Namun diketahui sebagian besar berupa aset transaksi ke pihak lain dan piutang dagang.

Perkiraan jumlah tersebut juga termasuk dari dua anak perusahaan Petral yaitu Pertamina Energy Services (PES) Pte. Ltd. dan Zambesi Investment Ltd., tukasnya.

"Bahkan semua saham Petral dan kedua anak usahanya pun sudah diambil alih oleh Pertamina sejak November 2013," ujar Wianda menambahkan.

Untuk urusan sumber daya manusia, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak bermasalah karena sebagian besar karyawan Petral merupakan warga negara indonesia (WNI).

"Karena sebagian besar karyawannya termasuk ke perusahaan Pertamina, maka akan segera dikembalikan ke Indonesia. Sedangkan bagi warga negara asing akan diberikan keputusan sesuai peraturan negara asal mengenai likuidasi perusahaan," tuturnya.

PT Pertamina secara resmi telah mengentikan operasional Petral sejak 13 Mei 2015, dan selanjutnya akan dilakukan upaya likuidasi terhadap perusahaan-perusahaan di dalamnya.

Pertamina menilai bahwa peran Petral sudah tidak lagi signifikan dalam proses bisnis perusahaan tersebut, sehingga diputuskan dengan penghentian kegiatan anak usahanya.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015