Pati (ANTARA News) - Warga Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis, menggelar kenduri mata air untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang setiap tahun diperingati pada 5 Juni.

Mereka mengarak tiga kendi berisi air dari sumber mata air setempat bersama hidangan nasi ingkung, ayam yang dimasak utuh dengan bumbu opor, dan jajajan tradisional menuju sumber mata air Ngasinan.

Koordinator acara Sarni Budiono mengatakan tiga kendi air itu merupakan simbol warga tiga kecamatan yang ikut kenduri yakni dari Kecamatan Tambakromo, Kayen, dan Sukolilo.

Di sumber mata air yang ada di Desa Maitan, ulama memimpin upacara keagamaan dan kemudian bersama warga memakan makanan yang tersedia.

Sarni mengatakan pelaksanaan kenduri ditujukan untuk mengingatkan masyarakat agar senantiasa mensyukuri anugerah Tuhan berupa air, sekaligus menyeru mereka mengelola dan melestarikannya.

Pada acara itu warga juga melakukan penanaman pohon di sekitar mata air dan memasang penyaring air berupa ijuk dan batu di aliran mata air.

Mereka juga melepaskan sembilan belut yang diharapkan bisa membantu menemukan, menambah, dan memperluas lubang mata air.

"Air dari tiga kecamatan juga dituangkan ke dalam sumber mata air dengan harapan sumber airnya melimpah," ujarnya.

Presidium Paguyuban Musyawarah Masyarakat Pati Untuk Kendeng Sejahtera Krisno menambahkan mata air Ngasinan mulai digunakan saat warga desa setempat kesulitan mendapat air bersih.

Warga, ia melanjutkan, kemudian membuat bak penampungan air di sumber mata air dengan bantuan perusahaan semen.

Sekarang sekitar 80 keluarga yang tersebar di beberapa pedukuhan di desa setempat bisa menikmati air bersih yang disalurkan lewat pipa plastik sepanjang dua kilometer ke rumah penduduk.

Ia mengatakan meski dalamnya hanya sekitar dua meter mata air Ngasinan bisa menjadi tumpuan warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

Suparmin, warga desa setempat, mengatakan sebelum mendapatkan suplai air dari Ngasinan warga mengambil air bersih dari Sendang Lanang yang jaraknya cukup jauh.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015