Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan diserbu pendaftar mudik gratis Lebaran 2015 yang diangkut beserta sepeda motor dengan kereta api yang akan dimulai pada 13 Juli 2015.

Seorang ibu rumah tangga Nur (27) yang ditemui saat mengantre di depan Gedung Cipta Kementerian Perhubungan, Senin mengatakan ia mendatangi Kemenhub sejak pukul 06.15 WIB pagi tadi dengan suami dan anaknya.

Nur memilih program mudik gratis karena membantu menghemat pengeluaran menjelang Lebaran 2015 karena hanya menyerahkan fotokopi KTP, SIM, STNK dan KK.

"Tahun lalu juga saya ikut program mudik gratis Kemenhub, tapi dulu lebih enak masih bisa empat orang dan satu motor, sekarang hanya dua orang, masa anak saya ditinggal," katanya.

Untuk itu, Nur yang mudik tujuan ke Solo itu meminta toleransi agar anak di bawah usia lima tahun atau balita bisa diikutsertakan.

Nur dan keluarga memilih tanggal keberangkatan 14 Juli dan kepulangan 22 Juli 2015, namun ia memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu karena tidak bisa mendapatkan tanggal yang sama keberangkatan dengan suami.

Sementara itu, Siti Fakhiroh (71) mengaku baru pertama kalinya mengikuti program mudik gratis Kemenhub karena sebelumnya ia menggunakan sepeda motor bersama suami ke Tegal, Jawa Tengah.

"Kalau naik bus itu macet seharian, kalau naik kereta kan enak tidak macet, terutama kalau mau buang air kecil," kata warga Kramatjati, Jakarta Timur itu.

Awalnya, Siti telah mengincar tiket kereta reguler PT Kereta Api Indonesia (KAI), namun sulit mendapatkannya, akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti program mudik gratis Kemenhub.

"Saya kalau enggak naik motor, juga naik dadakan, tapi pernah enggak dapat bus dan menginap dua malam di Terminal Kampung Rambutan. Pernah suatu kali juga saya naik motor saya nyasar ke hutan. Akhirnya tahun ini saya ikut mudik gratis saja," katanya.

Di sisi lain, Suparno (51) terlihat sibuk membereskan kertas-kertas fotokopi persyaratan mudik gratis, ia datang bersama anaknya Adi Satrio (17) yang terlihat kelelahan menunggu antrean sejak pagi.

Suparno mengeluhkan birokrasi yang tidak lebih baik dari program mudik gratis Lebaran 2014 di mana ia dan istri juga mengikutinya.

"Saya dilempar dari kantor KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), lalu katanya ke Gudang di Kota untuk menaruh motor, enggak tahunya di sini," katanya.

Warga Tangerang itu mudik ke Lempuyangan, Yogyakarta dan memilih hari keberangkatan 15 Juli dan kepulangan 23 Juli.

"Saya minta ini birokrasinya diperbaiki dan ini juga katanya enggak gratis 100 persen, dulu waktu saya naik kapal gratis 100 persen," katanya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata mengatakan pada Senin (15/6) jumlah total pendaftar mudik gratis hingga 800 orang di Kemenhub namun dibatasi hanya sampai 300 orang.

"Kapasitas dan kemampuan kami terbatas, karena itu kami hanya mungkin menerima untuk KA maksimal 300 motor. Kalau lebih dari itu, akan dibuka untuk hari esok," katanya.

Namun, lanjut dia, karena pada Selasa (15/6) ini pendaftaran untuk KA tidak ada, akan dibuka lagi lusa, tetapi untuk truk dan angkutan laut masih tetap buka.

"Kami memohon maaf karena keterbatasan kemampuan kami, pendaftar kita batasi untuk KA 300 motor," katanya.

Data sementara yang dihimpun oleh Puskom Kemenhub, yakni untuk angkutan darat 559 orang, kereta 150 orang, laut 258 dan di pendaftaran di Tanjung Priok 362 pemudik.

Hingga saat ini, Selasa (15/6) petang, para calon pemudik masih memadati halaman Gedung Cipta Kementerian Perhubungan.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015