Jakarta (ANTARA News) - Gelaran Piala Eropa kelompok umur di bawah 21 tahun (U-21) bakal dimulai dengan laga pembuka antara tuan rumah Republik Ceko menghadapi Denmark di Stadion Eden, Praha, Rabu malam.

Turnamen tersebut kerap menjadi salah satu kompetisi yang dinantikan baik oleh para penikmat sepak bola pada umumnya, maupun para pencari bibit-bibit muda berbakat dari klub-klub raksasa.

Pasalnya, kompetisi ini kerap menjadi ajang "jual diri" para pemain muda untuk memperlihatkan kemampuan mereka di panggung yang lebih bergengsi.

Di setiap edisinya, Piala Eropa U-21 menjadi saksi dari merekahnya bibit muda yang menciptakan impresi serius sekaligus menjadi titik nol dimulainya karir sepak bola mereka.

Jebolan kompetisi ini kerap berakhir menjadi bintang-bintang di masa mendatang bagi sepak bola Eropa, dan berikut adalah 10 talenta muda yang dinilai pandit dari Outside Of The Boot, Josh Lawless, patut dinanti kiprahnya di Piala Eropa U-21 2015.

John Guidetti - Penyerang, 23 tahun, Swedia/tanpa klub
Karir John Guidetti sejauh ini boleh dibilang cukup unik kalau tidak boleh disebut aneh, mengingat ia sempat didengung-dengungkan sebagai penerus bomber kenamaan Swedia seperti Henrik Larsson dan Zlatan Ibrahimovic, namun semuanya belum berjalan sesuai rencana.

Setelah tampil mengagumkan dengan mengumpulkan 20 gol di tanah Kincir Angin saat dipinjamkan Manchester City ke Feyenoord, Guidetti terjangkit virus aneh namun parah yang dicurigai didapatinya setelah memakan sepotong ayam dan justru mengganggu perkembangan karirnya secara serius.

Banyak pendukung The Citizen meyakini ia mampu bersaing untuk mendapatkan tempat di tim utama, namun masa peminjaman pendek nan mengecewakan bersama Stoke City membuat keadaan tak membaik.

Ia kemudian dikirim ke tempat lain, membantu Glasgow Celtics dengan torehan 15 gol, namun City akhirnya memilih melepaskan hubungan kontrak dengan Guidetti.

Guidetti merupakan penyerang aktif dan produktif apabila mendapatkan kesempatan, dan Piala Eropa U-21 kali ini menjadi ajang yang tepat untuk memperlihatkan kualitasnya sekaligus menjajakan diri di bursa transfer.

Filip Djuricic - Gelandang serang, 23 tahun, Serbia/Benfica
Pelatih Serbia U-21 hampir saja mendaftarkan skuat yang gahar untuk turnamen kali ini dengan memasukkan penyerang sayap Liverpool Lazar Markovic, bek Schalke Matija Nastasic dan penyerang RSC Anderlecht Aleksandar Mitrovic, namun ketiganya diputuskan lebih baik berkonsentrasi membantu tim senior memperoleh tiket ke Piala Eropa 2016 sehingga urung diikutsertakan.

Pun demikian, bersama dengan gelandang Borussia Dortmund Milos Jojic, Filip Djuricic menjadi salah satu pemain yang cukup matang di usianya, meski masih berjuang menemukan konsistensi permainan dalam beberapa tahun terakhir.

Ia menghabiskan separuh awal musim 2014/2015 sebagai pemain pinjaman dari Benfica ke Mainz, sebelum merasakan atmosfer Liga Utama Inggris sejak Februari 2015 bersama Southampton dan hanya mendapatkan tiga kali kesempatan turun sejak awal dalam tiga laga untuk tim asuhan Ronald Koeman itu.

Namun tidak diragukan lagi Djuricic memiliki talenta dan segudang kemampuan untuk memainkan peranan gelandang serang, walaupun ia masih sulit memperoleh kesempatan itu.

Djuricic harus bisa memperlihatkan catatan impresif di turnamen kali ini apabila ia ingin menjadi bagian dari skema rencana pelatih baru Benfica, Rui Vitoria, musim depan.

Ruben Loftus-Cheek, Gelandang, 23 tahun, Inggris/Chelsea
Wajah baru di markas U-21 Inggris adalah gelandang Chelsea Ruben Loftus-Cheek, yang sebelumnya langganan tim U-19.

Loftus-Cheek berkembang pesat di paruh akhir musim dan diapresiasi oleh sang pelatih Jose Mourinho dengan turun sejak awal dalam laga melawan Liverpool dan West Bromwich Albion, yang ia lakoni dengan tenang sembari mencuri sedikit sorotan.

Mantan kapten tim pemenang Piala FA Junior itu menghadirkan kekokohan fisik dan keunggulan dalam perebutan bola udara serta sangat berbakat kala mengendalikan bola, penuh percaya diri dan ketenangan yang mengantarkannya membukukan 100 persen akurasi umpan di laga debutnya di kancah Liga Utama Inggris.

Meski Mourinho sempat secara terbuka mempertanyakan sikap dan pola pendekatannya, Loftus-Cheek memiliki potensi untuk berbicara banyak dan keikutsertaannya di turnamen kali ini boleh jadi bakal menjadi batu pijakan untuk jalan kesuksesannya. Salah satu yang patut dipantau.

Kevin Volland - Penyerang sayap, 23 tahun, Jerman/Hoffenheim
Jerman merupakan produsen utama talenta-talenta berbakat di tanah Eropa saat ini dan mereka mempertahankan level yang sama pada angkatan kali ini.

Jerman juga tim favorit pada kompetisi ini dan barisan depannya berlimpah bakat-bakat muda termasuk Max Meyer (Schalke), Leonardo Bittencourt (Hannover) dan Max Arnold (Wolfsburg).

Namun kekuatan utama dari ketajaman lini depan Jerman adalah penyerang Hoffenheim, Kevin Volland, yang merupakan penyerang fleksibel dan diyakini ditakdirkan menjadi besar.

Hoffenheim berakhir di peringkat ke-8 klasemen akhir, dua poin di bawah Borussia Dortmund dan hampir dipastikan tidak akan mencapai itu semua tanpa penampilan memukau dari Volland dan kombinasi mematikannya bersama Roberto Firmino.

Volland menyarangkan 10 gol di semua kompetisi serta mengirimkan 5 assist yang mungkin bukanlah angka fenomenal, namun apabila mempertimbangkan posisinya yang biasa ditempatkan di sayapkan kanan penilaian itu harus dikoreksi.

Kejeliannya menggunakan kaki kiri serta paket lengkap sebagai pengendali bola memastikan Volland bakal jadi pemain kunci Jerman di Piala Eropa U-21

Alessio Romagnoli - Bek tengah, 20 tahun, Italia/AS Roma
Terlepas dari barisan talenta di lini depan, turnamen ini tentu saja akan menghadirkan sorotan lampu kepada tembok pertahanan yang kokoh dan salah satu yang menjanjikan penampilan memukau adalah bek Italia Alessio Romagnoli.

Pesepak bola 20 tahun itu menghabiskan musim lalu sebagai pemain pinjaman di Sampdoria dan membantu klub itu finis dengan baik di urutan ketujuh.

Bahkan, laman pencatat statistik Squawka menahbiskan ia sebagai penampil terbaik kedua untuk Sampdoria musim lalu.

Ia sempat mendapat kepercayaan dari pelatih Rudi Garcia di AS Roma pada musim 2013/2014 namun masa peminjaman yang efektif sudah sepatutnya akan membantu perkembangannya dan memberikan ia peran yang lebih integral di barisan Pasukan Serigala itu.

Ia berkemampuan untuk mengisi posisi bek kiri maupun bek tengah dengan sama baiknya dan pemain yang sangat terukur dan tampil dengan ketenangan dan kepala dingin.

Romagnoli sangat percaya diri mengendalikan bola serta membuangnya dari area berbahaya, serta dianugerahi dengan kemampuan atletis terutama dalam urusan kecepatan dan kekuatan.

Ia memiliki segala syarat untuk menjadi bek tengah yang tangguh dan gelaran Piala Eropa U-21 boleh jadi bakal menjadi saksi pembuktiannya.

Viktor Fischer - Sayap, 21 tahun, Denmark/Ajax
Denmark terlibat dalam partai pembuka Piala Eropa U-21 dan memasuki turamen dengan segudang kepercayaan diri setelah mengemas 37 gol di babak kualifikasi, terbanyak di antara semua tim.

Mereka juga bakal mendapat kekuatan tambahan dengan kembalinya bocah ajaib dari Ajax Victor Fischer, yang perkembangannya sempat terganggu setelah sempat menepi selama 14 bulan akibat cedera yang dideritanya.

Ia baru kembali merumput April 2015 lalu dan dipastikan bakal menjadi jimat lini serang Denmark di turnamen ini.

Sebagai pemain yang biasa beroperasi di sisi kiri, ia bergabung dengan tim U-21 setelah sempat membantu tim senior di laga kualifikasi Piala Eropa 2016.

Ajax dikenal sebagai salah satu pabrikan rutin talenta berbakat dan Fischer bisa jadi merupakan salah satu pemain sensasional terbaru yang bergabung dalam daftar panjang produk akademi tersebut, yang dianugerahi dengan kemampuan mengolah bola dan sentuhan magis di paruh akhir lapangan.

Fischer diprediksikan menjadi salah satu sinar terang di turnamen di Republik Ceko ini.

Pierre-Emile Hojberg - Gelandang, 19 tahun, Denmark/Bayern Muenchen
Meski masih berusia 19 tahun, pencapaian karir Pierre-Emile Hojberg sudah cukup tinggi dan diprediksikan bakal menemani Fischer sebagai salah satu pemain kunci Denmark di turnamen ini.

Rangkaian musim 2014/2015 yang baru rampung cukup membuktikan itu dengan dipercayanya Hojberd oleh pelatih Pep Guardiola beberapa kali tampil di paruh awal musim dan tiga laga Liga Champions, termasuk dua laga penuh melawan Manchester City dan CSKA Moskow.

Setelah itu ia dipinjamkan ke Augsburg, tempat ia merekah dan menjelma menjadi salah satu tulang punggung pencapain klub meraih tempat kelima di akhir musim.

Masa peminjaman yang sukses kerap berujung pada kepercayaan untuk menjadi bagian skema Bayern Muenchen musim depan.

Hojberg merupakan pemain serba bisa yang memiliki gaya petarung namun bertabur kemampuan teknik di lini tenah, dengan jangkauan umpan yang baik dan inisiatif untuk berlari dari tengah lapangan.

Ia juga turut ambil bagian membantu tim senior Denmark di laga kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Serbia, dan sebaiknya jangan lepaskan pandangan anda dari Hojberg karena ia hampir pasti memiliki masa depan yang cerah.

Marc-Andre ter Stegen - Penjaga gawang, 22 tahun, Jerman/Barcelona
Boleh jadi kehadiran Stegen di daftar ini cukup aneh karena penjaga gawang berusia 22 tahun ini bukanlah nama baru di dunia sepak bola, namun cukup menyegarkan ia turut menjadi bagian tim Jerman U-21 meski baru saja merenggut trigelar bersama Barcelona musim lalu.

Ia tampil sebatas di laga-laga kompetisi Piala Raja dan Liga Champions, sementara koleganya Claudio Bravo berada di bawah mistar gawang pada rangkaian musim La Liga.

Itu bukan hal buruk sebetulnya, karena dengan itu Stegen justru terlihat betul peningkatan kemampuannya dan bahkan tampil kompeten di setiap laga, khususnya Liga Champions.

Sebagai penjinak ancaman yang handal, ia memimpin wilayah kekuasaannya dengan tegas dan mengembangkan kemampuan untuk memainkan bola dari belakang untuk menjadi pemantik awal serangan.

Banyak orang meramalkan dia sebagai penerus sah jejak Manuel Neuer di tim senior Jerman dan tentu akan menyenangkan menyaksikan dia di turnamen ini, mengembangkan diri sebagai tulang punggung negaranya.

John Stones - Bek tengah, 20 tahun, Inggris/Everton
Inggris memiliki salah satu generasi pemain bertahan yang cukup baik kali ini dengan adanya Calum Chambers (Arsenal) dan Carl Jenkinson (Arsenal), namun salah satu pemain lain yang telah merasakan atmosfer kompetisi senior adalah bek Everton, John Stones.

Stones boleh jadi merupakan pemain bertahan potensial yang telah disepuh dengan baik saat ini, ia bermain dengan penuh kedewasaan meski masih berusia 20 tahun dan menjadi salah satu pemain yang bersinar di musim buruk tim asuhan Roberto Martinez.

Ia pembaca permainan yang baik dan sama tangguhnya dalam duel baik di darat maupun udara.

Stones merupakan pemain bertahan yang kokoh, yang akan meningkatkan level pertahanan tim Inggris U-21 secara nyata dengan siapapun ia diduetkan, baik itu Liam Moore (Leicester), Ben Gibson (Middlesbrough) maupun Michael Keane (Burnley).

Penampilan yang baik di turnamen ini bakal menjadi tiket untuk jadwal rutin Stones di tim senior.

Domenico Berardi - Penyerang, 21 tahun, Italia/Sassuolo kepemilikan bersama Juventus
Salah satu talenta berbakat yang harus disaksikan dalam beberapa pekan ke depan adalah Domenico Berardi.

Ia adalah satu dari sekian banyak bakat yang dibawa Italia saat ini dan berbekal catatan mengagumkan di kompetisi Liga Italia Seri A dalam beberapa musim terakhir.

Pada 2013/2014 ia mencetak 16 gol dari 29 kali penampilan bersama Sassuolo, dengan rataan satu gol tiap 136,4 menit, dan merupakan catatan terbaik di antara semua kontestan Piala Eropa U-21 2015.

Berlanjut ke musim 2014/2015, bersama tim medioker Sassuolo yang finis di urutan 12, Berardi melanjutkan kesuburannya dengan menyarangkan 15 gol dari 32 kali penampilan.

Namun catatan itu kian dipertajam dengan tambahan 10 kiriman assist yang ia miliki, menempatkan dirinya di daftar pemilik assist terbanyak liga bersama Marek Hamsik (Napoli), Franco Vasquez (Italia), Paulo Dybala (Palermo kini dibeli Juventus) dan Miralem Pjanic (Roma).

Memiliki gaya bermain yang gemilang dan positif, Berardi diberkahi pergerakan licin dan kemampuan mencetak segala jenis gol.

Ia bisa bermain di sisi lapangan namun lebih mumpuni dari area tengah.

Berardi adalah penyerang lengkap yang berpotensi membawa kejayaan untuk Gli Azzurri pada kompetisi ini.

http://outsideoftheboot.com/2015/06/17/10-young-players-to-watch-at-the-u-21-euros-2015/

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015