Medan (ANTARA News) - Sebanyak 375 orang pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang beragama Islam tetap melaksanakan puasa pada bulan suci Ramadhan di Lokasi Posko Penampungan di Kabanjahe.

Satgas Pengungsi Erupsi Sinabung Letkol Inf Asep Sukarna di Medan, Rabu, mengatakan merasa salut dan bangga dengan pengungsi Sinabung tersebut karena mereka tidak pernah meninggalkan puasanya.

Padahal, menurut dia, warga tersebut saat ini sedang menghadapi bencana fenomena alam gunung berapi yang setiap hari tetap mengeluarkan luncuran awan panas dan semburan debu vulkanik.

"Meskipun mereka sedang mengalami musibah, namun tidak meninggalkan ibadah puasa," ujar Asep.

Dia menyebutkan, jumlah pengungsi erupsi Sinabung, saat ini tercatat sebanyak 10.184 jiwa atau 3.030 kepala keluarga dan mereka itu ditempatkan di 10 titik penampungan.

Ke-10 lokasi tersebut, yakni Jambur Lau Buah Batu, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, dan Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe.

Kemudian, Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe, Jambur Sempajaya, Gudang Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Jambur Tanjung Mbelang dan GPDI Ndokum.

"Keseluruhan pengungsi tersebut dalam keadaan aman dan mengenai makan dan lauk pauk mereka dapat terpenuhi, serta mendapat bantuan dari Pemerintah," kata Komandan Kodim 0205/TK.

Data yang diperoleh, penduduk yang telah diungsikan itu berasal dari 11 desa, yakni Desa Gurukinayan, Tiga Pancur, Pintu Besi, Sukanalu, Berastepu, Desa Jaraya, Desa Kutatengah, Desa Sigarang garang, Desa Mardingding, Desa Kutagugung dan Desa Kutarayat.

Seluruh warga yang berada di radius tujuh kilometer dari kawah kaki Gunung Sinabung harus diungsikan ke tempat yang lebih aman, karena luncuran awan panas yang sangat berbahaya itu melintas di desa mereka.

Sebelumnya, PVMBG sejak 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB mengeluarkan pengumuman bahwa status Gunung Sinabung naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas).

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015