Tanjungpinang (ANTARA News) - Kapten (Pnb) Sandy Permana, pilot Pesawat Hercules C-130 merupakan siswa terbaik Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) Angkatan 1997.

"Saya satu angkatan dengannya di Akademi Angkatan Udara 2005. Pertengahan Juni 2015 almarhum menerima penghargaan sebagai siswa terbaik Sekkau Angkatan 1997," kata salah seorang perwira TNI AU yang dihubungi dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu.

Sejumlah anggota TNI AU lulusan AAU tahun 2005 hari ini ke rumah duka. Jasad Sandy sudah berada di Malang, Jawa Timur.

"Kami akan memberikan penghormatan terakhir kepada Sandy," katanya.

Sandy gugur dalam insiden Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, kemarin.

"Saya sangat dekat dengannya. Almarhum juga dekat dengan teman-teman lainnya," ujarnya.

Komandan Lanud Tanjungpinang I Ketut Wahyu Permana mengatakan Sandy cukup dekat dengannya. Almarhum juga pernah menjadi siswanya saat menempa pendidikan sebagai penerbang.

 Sandy, juga dikenal sebagai salah satu siswa yang berprestasi, baik dan cerdas.

"Saat pendidikan, saya sering bergurau dengannya, karena wajahnya mirip dengan teman saya," ucap I Ketut Wahyu Permana mengenang.

Narasumber lainnya yang juga seangkatan dengan Sandi di AAU tahun 2005 mengatakan pilot itu merupakan sosok yang baik, lulus dan cerdas.

"Dia rajin beribadah. Orangnya sangat lurus," ucapnya yang juga tidak ingin namanya dipublikasikan.

Sandy memiliki keluarga di Malang. Sandy juga bertugas di Malang, dan biasa menerbangkan pesawat Hercules.

"Kami sangat sedih. Kami kehilangan teman yang baik," ujarnya.

Dari Jakarta dilaporkan, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriyana mengatakan jumlah kru pesawat sebanyak 12 orang, terdiri dari 3 penerbang, seorang navigator dan 4 orang teknisi.

"Ada 101 penumpang. Pesawat ini bertujuan ke Lanud Tanjungpinang," katanya.

Agus menjelaskan selama ini Hercules C-130 tidak ada masalah. Pesawat baru terbang dua menit kemudian pilot minta kembali ke Lanud Suwondo.

"Kalau pilot minta kembali, berarti ada masalah," katanya.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015