"Arus balik yang menggunakan KA diprediksi terjadi mulai Minggu besok," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung Zunerfin di Bandung, Sabtu.
Menurut dia, para pemudik dari sejumlah daerah seperti Surabaya, Madiun, Kediri, Malang, Semarang, Solo dan Yogyakarta balik menggunakan KA pada Sabtu (18/7) sore dan malam. Mereka akan tiba pada Minggu (19/7) pagi dan siang sekaligus menjadi gelombang arus balik pertama yang tiba di Bandung setelah berlebaran di daerah masing-masing.
"Arus balik akan terjadi besok, sedangkan penumpang yang tiba Sabtu ini belum signifikan. Jumlah penumpang yang tiba di Bandung belum penuh," katanya.
Sebaliknya para penumpang yang berangkat ke jurusan timur masih penuh. Mereka adalah para penumpang yang merayakan Idul Fitri di Bandung dan baru mudik setelah shalat id.
Meski demikian jumlah penumpang ke jurusan timur mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Sedangkan puncak arus mudik lalu terjadi dua hari menjelang hari raya Idul Fitri 1436H atau Rabu lalu.
Jumlah penumpang mudik dari 7-16 Juli dari Bandung ke jurusan timur mencapai 79.000 ribu orang. Jumlah itu meningkat bila dibandingkan dengan Lebaran 2014.
Sama halnya untuk KA Argo Parahyangan jurusan Bandung Jakarta juga mengalami peningkatan pemberangkatan hari-hari ke depan. Bahkan untuk pemberangkatan Minggu dan Senin (20/7) beberapa pemberangkatan sudah penuh.
Pemesanan tiket KA Argo Parahyangan pada arus balik itu dilakukan sejak beberapa waktu lalu secara online.
"Minggu dan Senin besok akan menjadi puncak arus balik dari Bandung ke jurusan Jakarta. Mereka adalah pemudik yang mau pulang setelah mudik ke Bandung," kata Zunerfin.
Sedangkan penumpang KA lokal Bandung Raya melonjak tajam pada Jumat dan Minggu. Warga Bandung Raya memanfaatkan angkutan KRD Cicalengka - Bandung - Padalarang itu untuk bersilaturahim dan berwisata ke Kota Bandung.
"Pada Hari Lebaran kemarin jumlah penumpang KA lokal sekitar 34 ribuan, Sabtu ini kemungkinan meningkat," kata juru bicara PTKA Daop II Bandung itu menambahkan.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
