Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 19,13 poin (0,41 persen) menjadi 4.740,25 pada pembukaan bursa Kamis.

Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,89 poin (0,61 persen) ke level 800,95.

"Faktor positif dari pasar saham global menjadi katalis bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini (30/7), hanya tinggal menunggu katalis positif dari dalam negeri untuk memicu pelaku pasar kembali melakukan aksi beli saham," kata Kepala Riset Valbury Asia Securities, Alfiansyah.

Ia berharap nilai tukar rupiah yang sempat bergejolak beberapa hari lalu bisa kembali stabil.

Menurut dia, jika fluktuasi nilai tukar rupiah stabil maka potensi penguatan bagi IHSG BEI semakin terbuka, apalagi didukung oleh laporan laba emiten yang positif.

Ia menambahkan, nilai tukar rupiah juga terpengaruh sentimen eksternal dari tekanan bursa saham global akibat krisis Yunani yang dinilai mereda seiring dengan persetujuan Bank Sentral Eropa pada proposal Yunani untuk pembukaan kembali pasar keuangannya.

Di sisi lain, Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) juga melakukan diskusi teknis mengenai program dana talangan Yunani.

Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurchyadi mengatakan penguatan mayoritas bursa saham global juga merefleksikan keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang belum akan menaikan suku bunga dan menjaga pada level 0,25 persen.

"Kendati demikian, kenaikan IHSG BEI diperkirakan terbatas seiring dengan masih berlanjutnya kekhawatiran pelemahan ekonomi dalam negeri dan potensi stagnannya kinerja emiten tahun ini," katanya.

Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng menguat 164,11 poin (0,67 persen) ke level 24.783,56; indeks Nikkei naik 257,83 poin (1,26 persen) ke level 20.557,74; dan indeks Straits Times melemah 3,76 poin (0,11 persen) ke posisi 3.280,29.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015