Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta asumsi dasar dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 ditetapkan secara realistis mengikuti perkembangan ekonomi terkini.

"Asumsi dasar ekonomi makro agar mengikuti perkembangan ekonomi terkini, kita ingin agar nantinya semuanya dipasang secara realistis," kata Presiden ketika memimpin rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Rapat kabinet paripurna yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu membahas penetapan angka asumsi dalam menyusun APBN 2016 dan penyederhanaan program dana bantuan sosial tahun 2016.

Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla itu, Presiden Joko Widodo juga meminta perhatian dalam pengelolaan dana subsidi.

"Subsidi listrik, BBM dan non-energi harus lebih dikalkulasi lagi agar tepat sasaran," katanya.

Presiden juga meminta transfer dana ke daerah, termasuk alokasi dana desa, lebih besar dibandingkan dengan di kementerian dan lembaga pada 2016.

"Juga agar lebih hati-hati dalam pengawasan, kontrol di lapangan juga harus terus dilakukan," katanya.

Presiden juga meminta penyaluran dana bantuan sosial pada 2016 lebih fokus di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengurangan kemiskinan.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015