Aden (ANTARA News) - Pendukung setia pemerintah Yaman dukungan Arab Saudi merebut kota di selatan ibu kota yang dikuasai pemberontak, kata pejabat militer, Selasa, dan menjadi kemajuan terkini dalam melawan pemberontak Houthi.

"Komite Perlawanan Populer" --terdiri atas pasukan pemerintah, kelompok Sunni dan separatis di selatan-- merebut kota Utmah, sekitar 100 kilometer selatan Sanaa, kata pejabat seperti dilaporkan AFP.

Kota itu berada di provinsi Dhammar di sebelah provinsi Sanaa, tempat pemberontak dukungan Iran menguasai ibu kota itu sejak September. Penduduk Utmah sebagian besar Syiah.

Pasukan pemerintah juga merebut enam kota di provinsi Ibb, tempat suku setempat bentrok dengan suku Houthi selama berbulan-bulan, katanya.

Dengan didukung koalisi pimpinan Saudi, yang melancarkan serangan udara sejak Maret, pasukan pro-pemerintah bertempur selama berbulan-bulan untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi.

Pejabat tidak memberikan rincian mengenai jumlah korban jiwa dari pihak pemberontak maupun pejuang pro-pemerintah dalam pertempuran itu.

Pasukan pro-pemerintah melancarkan serangan balik besar-besaran dalam beberapa pekan terakhir dan menguasai kembali empat provinsi di selatan --Abyan, Aden, Daleh, dan Lahj.

Keberhasilan tersebut mengarah pada kota ketiga Taez, di barat daya Sanaa.

Sumber di pasukan milisi pro-pemerintah mengatakan bentrokan masih berlangsung di Taez, yang akan menjadi kesuksesan besar bagi pasukan pro-pemerintah jika mereka berhasil merebutnya kembali.

Sementara itu, pejabat militer mengatakan gubernur provinsi Shabwa di wilayah tenggara yang pro-pemberontak, Ali al-Awlaqi melarikan diri ke lokasi yang tidak diketahui pada Senin, saat pasukan pro-pemerintah bersiap memasuki provinsi tersebut.

Pejabat itu menuding pemberontak meletakkan ranjau darat di dalam bangunan-bangunan pemerintah di provinsi tersebut, dan menjadi pertanda bahwa mereka berencana untuk mundur.

Houthi yang mengeluhkan marjinalisasi, keluar dari basis kuat mereka di wilayah utara pada 2014 dan merebut Sanaa tanpa perlawanan.

Mereka merangsek ke kota utama di selatan, Aden, pada Maret sehingga memaksa Hadi menyingkir ke Arab Saudi dan memicu negara tetangga itu memimpin serangan udara terhadap pemberontak.

Seperti halnya Houthi, pasukan pemberontak juga memasukkan pasukan desersi yang masih setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang digulingkan pada 2012.

Berbaliknya keadaan dalam pertempuran itu bersamaan dengan munculnya peralatan modern di medan laga, yang menurut sumber militer, disediakan oleh koalisi pimpinan Saudi bagi pendukung Hadi.

Seorang sumber militer pekan lalu melaporkan pengerahan "ratusan tentara dari negara Teluk" dalam koalisi itu ke Aden, bersama dengan puluhan tank dan kendaraan lapis baja.
(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015