New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir sebagian besar sedikit lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena reli sore dipimpin oleh Apple dan ekuitas energi mengalahkan pelemahan awal di tengah kekhawatiran pelambatan ekonomi di Tiongkok.

Dow Jones Industrial Average pada dasarnya ditutup datar di 17.402,51, hanya turun sekitar sepertiga poin, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 1,98 poin (0,10 persen) menjadi ditutup pada 2.086,05, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 7,60 poin (0,15 persen) menjadi 5.044,39.

Apple, yang sebagian besar telah jatuh dalam tiga minggu terakhir, naik 1,6 persen, sementara saham energi seperti anggota Dow ExxonMobil naik 1,7 persen, ConocoPhillips menguat 2,3 persen dan Apache bertambah 3,2 persen) karena harga minyak lebih tinggi.

"Pasar membuat perubahan yang bagus," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital. "Jelas itu masih seputar Tiongkok."

Saham-saham AS menghabiskan sebagian besar hari di posisi merah akibat kekhawatiran bahwa devaluasi yuan Beijing sinyal bahwa perekonomian Tiongkok lebih lemah dari yang diperkirakan.

Dow turun lebih dari 275 poin pada awal sesi.

Raksasa e-dagang Tiongkok Alibaba anjlok 5,1 persen setelah melaporkan pendapatan 3,27 miliar dolar AS untuk kuartal yang berakhir 30 Juni di bawah 3,39 miliar dolar AS yang diproyeksikan oleh analis. Yahoo, yang memiliki saham besar di Alibaba, jatuh 4,3 persen.

Jaringan toko serba ada Macy turun 5,1 persen karena melaporkan laba kuartal kedua 64 sen per saham, jauh di bawah 76 sen yang diharapkan oleh para analis. Hasil itu dirusak oleh dolar AS yang kuat.

Kraft Heinz turun 1,6 persen karena mengatakan akan memangkas 2.500 pekerjanya di AS dan Kanada setelah penggabungan dua perusahaan raksasa makanan itu.

Bank-bank besar menurun, termasuk Citigroup melemah 1,3 persen dan anggota Dow JPMorgan Chase dan Bank of Amerika masing-masing turun 1,5 persen.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,15 persen dari 2,14 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,84 persen dari 2,81 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015