Jakarta (ANTARA News) - Maskapai Penerbangan PT Garuda Indonesia mengantisipasi kemungkinan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga Rp16 ribu.

"Kami sudah punya stress test sampai Rp16 ribu ya, kami sangat khawatirkan mudah-mudahan jangan sampai (Rp16 ribu)," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) M Arif Wibowo usai pembukaan Pameran Indonesia Hebat di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat. Pameran tersebut berlangsung 21-23 Agustus 2015,

Ia mengatakan pihaknya tentu akan melakukan sejumlah strategi agar kinerja perusahaan tetap baik saat gejolak nilai tukar rupiah yang semakin melemah.

"Tentu kami akan lakukan beberapa strategi, yang cukup fundamental kalau itu (nilai tukar rupiah) bergerak terus, yang jelas kita mudah-mudahan masih bisa," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya telah mengantisipasi pelemahan rupiah dengan simpanan uang jika asumsi nilai tukar rupiah Rp16 ribu.

"Kami sudah ada (simpanan) tetapi nanti akan kami pertimbangkan," tuturnya.

Namun, ia enggan berkomentar terkait kisaran simpanan.

Ia mengatakan pihaknya berharap nilai tukar rupiah tidak mencapai Rp14 ribu. Saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sekitar Rp13.900.

Ia mengatakan asumsi nilai tukar rupiah Rp13.500 saja sudah memberatkan bagi industri apalagi jika nilai tukar rupiah mencapai Rp14 ribu.

"Sekarang sudah bilang rupiah memberatkan, kalau Rp14 ribu sudah masuk (memberatkan)," ujarnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (21/8) pagi bergerak melemah sebesar 29 poin menjadi Rp13.914 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.885 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya terhadap dolar AS. Belum adanya kepastian dari the Fed mengenai waktu untuk menaikkan suku bunganya, kembali membuat pelaku pasar merasa lebih nyaman memegang dolar AS di tengah minimnya kepastian sentimen," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015