Ankara (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis mengecam negara Uni Eropa, yang dinilainya telah mengubah Laut Tengah menjadi kuburan bagi pengungsi dan pendatang.

Dia juga menuding Eropa bertanggung jawab atas kematian setiap korban tewas di Laut Tengah.

"Negara Eropa mengubah Laut Tengah --tempat kelahiran peradaban kuno-- menjadi kuburan bagi pendatang. Mereka bertanggung jawab terhadap kejahatan saat satu pengungsi kehilangan nyawa," kata Erdogan dalam pidato di Ankara.

Turki saat ini menampung 1,8 juta pengungsi Suriah, yang berlindung dari perang. Negara itu juga berulang kali menuding Eropa tidak bertanggung jawab karena tidak mau berbagi beban dalam menampung pelarian.

"Negara Eropa, yang seringkali mematok kriteria hak asasi manusia dasar dan kebebasan, mengkhianati prinsip mereka sendiri," kata Erdogan.

"Kami berpendapat bahwa tidak adil jika kami harus menanggung semua persoalan yang dunia hadapi," kata Erdogan.

Erdogan menyampaikan komentar tersebut setelah munculnya sebuah gambar mayat anak Suriah berusia tiga tahun yang terdampar di pantai Turki. Sebelumnya keluarga anak itu hendak menyeberang ke Yunani namun mengurungkan niat karena kebijakan keras di Eropa.

"Mayat anak tiga tahun yang mati di kapal yang membawa pengungsi di Laut Tengah terdampar di pantai kami," kata Erdogan.

"Lalu apakah kemanusiaan kita tidak mempedulikan kematian seorang anak tiga tahun di pantai kami?" kata Erdogan mempertanyakan.

Pemerintah Turki pada pekan ini menyatakan menyelamatkan lebih dari 42.000 pendatang di Laut Aegea selama lima bulan pertama tahun 2015. Sementara sepanjang satu pekan terakhir, mereka juga telah menyelamatkan sekitar 2.160 orang.

Namun, Erdogan menegaskan bahwa "seluruh kemanusiaan" telah tenggelam di Laut Tengah.

"Nilai kemanusiaan, yang membentuk kita, kini tenggelam. Setiap mayat, yang terdampat di tepi laut, meninggalkan luka besar di hati kami," kata Erdogan.

"Tapi, sistem dunia yang telah kehilangan rasa belas kasihan tidak pantas menjadi solusi bagi buruknya kemanusiaan," kata Erdogan dikutip oleh AFP.

(G005)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015