Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia memperkenalkan langkah-langkah proaktif untuk mendorong perekonomian, termasuk meminta perusahaan-perusahaan lokal dan internasional Malaysia untuk membawa pulang keuntungan dan menginvestasikannya kembali di Malaysia.

Selain itu pemerintah mengaktifkan kembali ValueCap Sdn Bhd dengan suntikan dana sebesar RM20 miliar bagi meningkatkan pasar saham, kata Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.

Langkah lain termasuk restrukturisasi dan penjadualan ulang pinjaman perusahaan kecil dan menengah, meningkatkan skema penjaminan modal kerja dengan tambahan RM2 miliar kepada sektor lain selain RM5 miliar untuk sektor jasa.

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak ketika mengumumkan langkah-langkah proaktif ekonomi itu, Senin, mengatakan pengecualian bea impor akan diberikan kepada 90 tarif yang meliputi alat ganti dan peralatan penyelidikan yang digunakan dalam sektor pembuatan sehingga ekonomi global pulih.

"Ini adalah tambahan kepada 319 barisan tarif yang sudah diberikan pengecualian bea impor," katanya dan menambahkan sekitar 900 perusahaan perkilangan akan memperoleh manfaat dalam penghematan biaya tahunan antara RM100,000 dan RM500,000.

Untuk merangsang investasi domestik dan asing, Najib mengatakan, Dana Pelaburan Strategik Domestik akan diteruskan dengan peruntukan tambahan sebanyak RM1 miliar dalam Rancangan Malaysia Ke-11.

Langkah-langkah tambahan mengenai ekonomi modal akan diumumkan dalam Pembentangan Bajet 2016 pada 23 Oktober, katanya.

Najib mengatakan, sejak negara pulih dari krisis keuangan Asia 1997/1998, perusahaan swasta dan perusahaan investasi terkait-pemerintah (GLIC) di luar negeri telah berkembang dan meningkatkan investasi melebihi jumlah penanaman modal langsung dalam negara.

Hingga Juni 2015, Malaysia merupakan pengekspor bersih modal.

Penanaman modal oleh GLIC di luar negeri berjumlah RM522 miliar dibandingkan penanaman modal langsung asing berjumlah RM477 miliar.

Perdana Menteri mengatakan, pemerintah juga akan mengaktifkan semula ValueCap yang dilancarkan pada 2002 dan sudah terbukti berhasil menstabilkan pasaran saham, sebagai entiti bagi menyokong pasaran saham.

"ValueCap telah memberi pulangan yang tinggi kepada pemegang sahamnya seperti Permodalan Nasional Bhd, Kumpulan Wang Persaraan Diperbadankan dan Khazanah Nasional Bhd," kata Najib.

Ia menambahkan, Perusahaan Kecil dan Menengah (PKS) boleh memohon restrukturisasi dan penjadualan ulang utang dari institusi pembiayaan atau melalui skema penyelesaian pinjaman kecil di Bank Negara Malaysia jika perlu.

Mengenai peruntukan tambahan untuk dana pelaburan strategik domestik (DISF) Perdana Menteri mengatakan, ia bertujuan untuk mempercepat peralihan perusahaan domestik kepada industri bernilai tambah tinggi, berteknologi tinggi, berintensifkan pengetahuan dan berasaskan inovasi.

Perdana Menteri mengatakan, antara langkah jangka sederhana yang dirancang termasuk menangani peningkatan jumlah pekerja asing yang turut menyumbang kepada aliran keluar tunai sebanyak RM28 miliar pada 2014 serta melemahkan pertumbuhan kadar upah setempat.

Ia menambahkan, pemerintah juga akan memperkenalkan langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan golongan isi rumah berpendapatan 40 persen terbawah.

"Pemerintah akan senantiasa memantau dan meminimumkan dampak dari ketidakpastian ekonomi global ke atas ekonomi negara.

"Walaupun melaksanakan langkah-langkah proaktif ini, pemerintah masih terus komited melaksanakan konsolidasi fiskal untuk mencapai sasaran defisit fiskal yang lebih rendah sebanyak 3,2 persen kepada Produk Domestik Bruto tahun ini berbanding 3,4 persen tahun lalu," katanya.

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015