Siapa pun yang mengajukan suaka di tanah Jerman, diperkenankan tinggal di sini hingga keputusannya keluar. Kami tidak mengubah itu".
Berlin (ANTARA News) - Jerman kemungkinan menerima sejuta pencari suaka untuk pengungsi pada tahun ini, naik dari 800.000 pendatang, yang diperkirakan sejauh ini, kata Wakil Kanselir Sigmar Gabriel pada Senin.

"Banyak isyarat bahwa Jerman tahun ini akan menerima bukan 800.000 pengungsi seperti yang diperkirakan Kementerian Dalam Negeri, melainkan sejuta," katanya kepada anggota partai Demokrasi Sosial, yang berhaluan tengah-kiri.

Jerman, yang mendapat tekanan gelombang pencari suaka, yang membanjiri negeri itu, menerapkan kembali pemeriksaan jati diri pendatang, Minggu, bagi yang melakukan perjalanan di wilayah bebas paspor Schengen, khususnya kebalikan dari tindakan membuka pintu bagi pengungsi Suriah.

Gabriel menekankan bahwa "Siapa pun yang mengajukan suaka di tanah Jerman, diperkenankan tinggal di sini hingga keputusannya keluar. Kami tidak mengubah itu".

"Tujuannya adalah untuk mengawasi perbatasan yang tidak dapat dilihat dan dalam keadaan perkecualian dan mengembalikan kebijakan aturan penanganan pengungsi," katanya.

"Ini juga merupakan isyarat yang jelas bagi mitra-mitra Eropa, bahwa Jerman, meskipun kami sudah siap untuk berusaha, tidak dapat berjalan sendiri dan menerima semua pengungsi," katanya.

Ia menambahkan bahwa "Jerman sangat kuat dan mampu melakukan banyak hal. Dalam beberapa hari yang lalu kami masih melihat itu, meskipun dengan niat yang baik, kapasitas untuk menerima orang-orang ini telah mencapai batas--khususnya dalam arus pengungsi yang melaju cepat".

Ia mengatakan bahwa semua menteri memberikan syarat bahwa kapasitas mereka untuk menampung pendatang baru sudah hampir habis.

"Meskipun sudah mengadakan pembicaraan dengan mitra-mitra Eropa, kami belum berhasil mencapai pemecahan masalah secara bersama bagi krisis pengungsi," kata Gabriel.

"Tidak ada negara yang dapat menerima pengungsi sendirian, sangat penting untuk memperjelas masalah itu bagi para negara tetangga," katanya.

(Uu.M007/B002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015