Beirut (ANTARA News) - Militer Suriah mulai menggunakan persenjataan udara dan darat jenis baru yang dipasok dari Rusia, kata sumber militer Suriah kepada Reuters Kamis waktu setempat.

"Senjata itu sangat berguna dan cermat, bisa menembak sasaran dengan tepat. Itu berlaku baik untuk senjata udara dan darat," kata sumber tadi.

Sumber itu menjelaskan tentara Suriah telah dilatih menggunakan senjata baru itu dalam beberapa bulan belakangan dan mulai menggunakannya.

Kamis kemarin, Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem memastikan Rusia memasok senjata dan melatih tentara Suriah untuk menggunakannya.

Dia juga mengungkapkan, pemerintahannya tidak akan segan meminta Moskow menempatkan pasukannya di darat jika diperlukan.

Rusia menyebutkan bahwa dukungan militer untuk Damaskus adalah demi menumpas terorisme, menjaga keutuhan wilayah Suriah, dan mencegah "bencana total" di kawasan Timur Tengah.

Menanggapi situasi ini, Amerika Serikat yang menginginkan tergulingnya Presiden Bashar al Assad mengecam keterlibatan militer Rusia karena dapat memperparah perang saudara di Suriah.

Menurut juru bicara Pentagon Peter Cook, bantuan militer Rusia "akan menjadi langkah yang tidak produktif bagi tercapainya solusi di Damaskus, yang menurut kami seharusnya dicapai melalui jalur politik dan diplomasi, bukan militer".

Pernyataan Cook itu nampak tidak sesuai dengan fakta di lapangan karena Amerika Serikat sendiri diketahui telah mendukung  gerilyawan yang ingin menjatuhkan Bashar, melalui pelatihan dan suplai senjata. Washington juga membombardir Suriah meskipun dengan target kelompok garis keras seperti ISIS.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015