Jakarta (ANTARA News) - Museum ingin menyaingi popularitas mal sebagai tempat favorit menghabiskan waktu pada akhir pekan lewat program Akhir Pekan @Museum Nasional yang tahun ini menampilkan pentas dongeng terinspirasi artefak kelautan nusantara. 

"Kami harap keluarga mau membawa anak ke museum lewat acara ini karena kita bersaing dengan mal," ujar Kepala Museum Nasional Indonesia Intan Mardiana di Museum Nasional, Jakarta, Minggu. 

Program yang berjalan sejak 2013 ini telah meningkatkan minat pengunjung ke museum. Ada sebanyak 2.988 total pengunjung yang datang menikmati program ini, 199 persen lebih banyak dari jumlah yang ditargetkan. 

"Target kami, hingga akhir 2015 ada 300.000 pengunjung," imbuh Intan. 

Menurut data Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tercatat ada 365 museum tahun ini, naik hampir 30 persen dibandingkan tiga tahun lalu. 

Yudhi Soerjoatmodjo, pimpinan Dapoer Dongeng yang menggarap Akhir Pekan @Museum Nasional bersama Teater Koma, mengatakan jumlah pengunjung museum di Indonesia sempat stagnan pada 2006-2008, yakni sebanyak empat juta per tahun. 

"Sekarang ada 10 juta pengunjung per tahun," imbuh Yudhi. 

Kendati demikian, angka tersebut masih kalah jauh dibandingkan jumlah pengunjung museum di negara lain. Jumlah pengunjung museum di seluruh Indonesia sama dengan pengunjung Museum Louvre di Paris selama setahun, yakni 10 juta orang. 

"Tetapi di antara museum-museum di Indonesia, Museum Nasional yang pertumbuhannya makin pesat," imbuh Yudhi optimistis. 

Pekan depan (27/9), Akhir Pekan @Museum Nasional yang digarap juga oleh Dapoer Dongeng dan Teater Koma akan menampilkan lakon berjudul "Nina Bobo Si Nona Manis Porto" yang mengangkat prasasti batu Padrao yang ditemukan Kepulauan Banda Besar. Prasasti itu mencantumkan penunjukan Jan Ven de Broke untuk mengelola taman hiburan pada 1705. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015