Ouagadougou (ANTARA News) - Presiden sementara Burkina Faso Michel Kafando, yang digulingkan pekan lalu dalam kudeta para pengawal presiden, akan kembali ke kursi kekuasaan Rabu, kata Jenderal Gilbert Diendere, pemimpin pemberontakan, kepada kantor berita AFP, Selasa (22/9).

Menurut Diendere, kembalinya "Kafando sudah disepakati. Para kepala negara (Afrika) tiba besok untuk menempatkannya kembali dalam kekuasaan."

"Secara teoritis, sayalah yang akan menyambut baik mereka (di bandara) besok dan Kafando akan pergi bersama mereka setelah itu."

Sebelumnya pemimpin kudeta itu mengatakan ia akan mematuhi persetujuan yang dicapai dengan para mediator Afrika, tetapi memperingatkan para pengikutnya akan membela diri jika diserang setelah tentara memasuki Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso.

Jenderal Diendere, yang unit angkatan darat elitnya membebaskan presiden sementara dan perdana menteri itu pada Selasa, menyeru tentara, yang masuk ke kota untuk mendesak para pelaku kudeta menyerah, supaya meninggalkan kota itu.

"Kami tidak ingin bertempur tetapi jika diserang kami akan membela diri," Diendere memperingatkan, hampir sepekan setelah para pengikutnya menahan para pemimpin sementara yang memerintah negeri itu sejak pergolakan rakyat mendepak presiden bertangan besi Blaise Compaore Oktober lalu.

Resimen Keamanan Kepresidenan kuat, satu unit yang beranggotakan 1.300 personel yang setia kepada Compaore, secara resmi mendeklarasikan kudeta Kamis lalu dan mengukuhkan Diendere, mantan kepala staf Compaore, sebagai pemimpin baru negeri itu.

Kudeta tersebut membuat negara miskin di Afrika Barat itu masuk ke dalam kekerasan beberapa pekan menjelang pemilihan umum yang direncanakan berlangsung 11 Oktober. Sedikitnya 10 orang meninggal dan lebih 100 orang luka-luka dalam huru-hara.

Pada Senin malam, kerumunan orang yang bersuka cita menyambut satuan-satuan angkatan darat reguler sementara mereka bergerak ke ibu kota guna menekan Diendere agar menyerah.

Unjuk kekuatan itu merupakan sikap publik pertama oleh angkatan darat yang berkekuatan 11.000 personel sejak kudeta oleh Resimen Keamanan Kepresidenan pekan lalu.

"Kami sekarang harus mengamankan penyerahan (para pemimpin kudeta) tanpa letusan senjata atau banjir darah," kata Kolonel Serge Ouedraogo, wakil kepala kepolisian negeri itu kepada AFP.

Diendere telah sepakat menyerahkan kekuasaan atas dasar sebuah perjanjian yang dicapai dengan kelompok Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) dan berjanji akan mematuhi apapun yang diputuskan oleh blok itu dalam konferensi tingkat tinggi mendadak di Abuja, ibu koita Nigeria, akhir Selasa.

Para mediator ECOWAS, yang dipimpin oleh Presiden Senegal Macky Sall dan pemimpin Benin Thomas Boni Yayi, mengusulkan pengembalian kekuasaan presiden sementara Michel Kafando, serta amnesti bagi para pelaku kudeta.

Kafando dan Perdana Menteri sementara Michel Zida telah dibebaskan, Kafando menuju kedutan besar Prancis, dan Zida ke kediamannya. (Uu.M016)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015