Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan harga bahan bakar minyak dalam paket kebijakan ekonomi III yang diharapkan memberikan dampak pada sektor riil.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Rabu sore mengatakan penetapan harga tersebut meski untuk beberapa jenis sudah mulai berlaku pada 1 Oktober 2015 namun diharapkan memberikan dampak pada sektor ekonomi riil.

"Premium karena hitungan harga keekonomian Pertamina masih harus tetap dicapai maka belum bisa diturunkan. Solar turun Rp200 dari Rp6.900 menjadi Rp6.700, berlaku mulai 3 hari setelah pengumuman ini. Kita kasih kesempatan, karena biasanya turun itu membutuhkan persiapan logistik," kata Sudirman.

Dengan demikian maka untuk premium harga tetap di kawasan Jawa Madura dan Bali senilai Rp7.400 per liter sementara di luar Jawa Madura dan Bali Rp7.300 per liter.

"Avtur untuk internasional, turun 5,33 persen. Kira-kira turun 10 sen per dolar AS. Domestik turun 1,4 persen karena Pertamina punya tugas yang memang harus mengcover seluruh bandara di Indonesia, termasuk perintis. Sementara pemain internasional hanya fokus ke bandara besar. Di sini Pertamina memberikan diskon lebih besar untuk internasional, sementara yang domestik 1,4 persen," katanya.

Sudirman menambahkan, "Elpiji, turun dari Rp141.000 untuk 12 kg jadi Rp134.000. Turun 4,72 persen berlaku sejak 16 September 2015."

Sementara itu Pertamax turun dari Rp9.250 menjadi Rp9.000, berlaku sejak 1 Oktober 2015.

"Pertalite walaupun masih harga diskon tapi Pertamina memberikan penurunan harga dari Rp8.400 menjadi Rp8.300, turun 1,2 persen," katanya.

Sudirman menambahkan, "Apabila terjadi efisiensi terus, rupiah membaik, ICP mengalami kestabilan, kita bisa sesuaikan. Karena BBM bukan barang subsidi. Karena itu tetap akan disesuaikan ke harga keekonomian. Tapi bahwa kita ingin menjaga kebijakan subsidi konsisten dilakukan."

Pengumuman paket kebijakan itu diikuti pula dengan pengumuman kebijakan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Dalam keterangan pers itu hadir Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Agraria dan Pertanahan Ferry Mursyidan Baldan, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad dan Deputi Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015