Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kenaikannya untuk sesi keempat berturut-turut pada Rabu (Kamis pagi WIB), ke tingkat penutupan tertinggi sejak 24 September.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember berakhir naik 2,30 dolar AS, atau 0,20 persen, menjadi menetap di 1.148,70 dolar AS per ounce.

Para analis mengatakan bahwa emas berjangka terus memperpanjang keuntungan karena ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga AS dengan likuiditas tipis pada Rabu.

Data ketenagakerjaan yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis Jumat lalu, membangkitkan spekulasi investor bahwa Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunganya menjadi tahun depan.

Selain itu, data yang dirilis Selasa oleh Departemen Perdagangan AS, menunjukkan bahwa defisit perdagangan internasional AS dalam barang dan jasa meningkat menjadi 48,3 miliar dolar AS pada Agustus dari revisi 41,8 miliar dolar AS pada Juli, juga mendorong ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga.

Beberapa analis mencatat bahwa emas berhasil berakhir lebih tinggi pada Rabu, karena Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini.

IMF pada Selasa memperkirakan bahwa ekonomi dunia hanya akan melihat pertumbuhan 3,1 persen pada 2015, dibandingkan dengan 3,4 persen pada tahun lalu. Analis mengatakan prediksi ini memberikan beberapa dukungan untuk emas, karena logam mulia sering dipandang sebagai tempat yang aman bagi para pedagang di masa resesi ekonomi.

Perak untuk pengiriman Desember menambahkan 11 sen, atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 16,094 dolar AS per ounce, sementara platinum untuk pengiriman Oktober naik 11,70 dolar AS, atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 946,40 dolar AS per ounce.
(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015