Mekkah (ANTARA News) - Sebanyak 191 kelompok terbang (kloter) akan pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, secara bertahap mulai Senin (12/10).

Kepala Daerah kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Nurul Badruttaman di Jeddah, Minggu kepada Media Center Haji, mengatakan 191 kloter yang merupakan jamaah gelombang kedua tersebut akan kembali secara bertahap mulai 3-26 Oktober 2015.

"Setiap hari ada sekitar 13 hingga 15 kloter yang kami berangkatkan dari bandara di Madinah," kata ujar Nurul.

Ia menjelaskan berbeda dengan kepulangan dari Bandara International King Abdul Aziz (KAAIA) yang membutuhkan proses pemberangkatan dari pemondokan di Mekkah hingga lepas landas sampai 10 jam, maka proses pemulangan dari Madinah hanya membutuhkan waktu sekitar empat jam.

"Perbedaan lain, di bandara Madinah jamaah tidak mendapatkan layanan katering makanan," ujarnya.

Sejauh ini ia mengatakan masalah yang masih dihadapi PPIH terkait pemulangan jamaah adalah barang bawaan. Menurut dia, jamaah haji Indonesia masih ada yang sembunyi-sembunyi membawa air zam-zam dalam koper mereka, kendati telah dilarang. Akibatnya koper mereka mendapat pemeriksaan petugas untuk dibongkar dan dikeluarkan air zam-zamnya.

"Pihak maskapai pun tidak akan main-main dengan aturan larangan membawa zamzam karena alasan keselamatan penerbangan," ujar Nurul.

Sementara itu, pada Minggu (11/10) PPIH telah menyelesaikan pemulangan seluruh jamaah haji gelombang pertama ke Tanah Air, dengan total jamaah mencapai 76.688 orang.

"Mereka diangkut dengan maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines dalam 184 kelompok penerbangan (kloter)," kata Nurul.

Kloter terakhir yang diberangkatkan dari Bandara Jeddah Minggu pukul 23.30 Waktu Arab Saudi (WAS) adalah adalah kloter 10 Batam (BTH 10).

Ditambahkan Kepala Seksi Kesehatan Daker Bandara Jeddah-Madinah PPIH, dr Purwakaning Purnomo Agung sampai Minggu, masih ada 12 jamaah haji dan seorang petugas haji yang menjalani perawatan di rumah sakit Jeddah, sehingga belum bisa kembali ke Tanah Air.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015