Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih baik, terlebih jika dibandingkan dengan negara pengekspor komoditas lainnya.

"Pertumbuhan Indonesia masih lebih baik dibanding negara pengekspor komoditas lainnya, ditambah dengan tanggapan kebijakan pemerintah yang pro-aktif," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chavez di Jakarta, Kamis, dalam peluncuran Laporan Perkembangan Triwulan Perekonomian Indonesia Indonesia Economic Quarterly (IEQ) edisi bulan Oktober 2015.

Indonesia, kata Rodrigo, menghadapi kendala yang sama dengan negara lainnya akibat upaya Tiongkok menuju economic rebalancing dan persiapan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat.

Upaya pemerintah yang meliputi pemberian stimulus, reformasi kebijakan dan peningkatan kualitas belanja negara yang dapat membantu Indonesia menghadapi gejolak ekonomi dunia yang mempersulit pertumbuhan ekonomi.

"Tentunya hal tersebut juga dapat membantu Indonesia untuk mengarungi tahun selanjutnya," kata dia.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) juga, kata Rodrigo, bertahan pada 4,7 persen untuk triwulan kedua karena pelemahan perdagangan global dan rendahnya harga komoditas serta melambatnya pertumbuhan investasi tetap dan konsumsi domestik.

"Implementasi dari kebijakan pemerintah ini, adalah langkah yang baik dalam upaya reformasi sehingga memperkuat kepercayaan investor," ujarnya.

Ekonom Utama Bank Dunia Ndiame Diop mengatakan berbagai kebijakan pemerintah dalam keadaan ekonomi global yang tidak menentu membuat penyerapan anggaran belanja menanjak pada triwulan ketiga yang diperkirakan sudah 21,4 persen dalam kondisi riil selama sembilan bulan pertama tahun 2015 dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015