JAKARTA, 24 Oktober 2015 (Antara) — Paket kebijakan  terkait ekonomi kreatif yang dikeluarkan pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI)  hendaknya dijadikan peluang  bagi  generasi muda untuk membangun kisah suksesnya di bidang  ekonomi kreatif, khususnya industri kreatif digital. Kontribusi pemuda sebagai  pelaku industri kreatif digital  akan sangat berarti bagi perekonomian nasional, jangka pendek maupun jangka panjang.  
  
Hal itu dikemukakan Suzanna Theresia,  CEO Shavuot Pte. Ltd./PT Shavuot Kreatif Solusi, pada talkshow buku The Netpreneur Story, bertempat di Gramedia Matraman, Jakarta, Sabtu (24/10).  
 
“Kita patut mengapresiasi paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Presiden Jokowi bersama OJK dan BI dalam menyikapi pelemahan ekonomi. Terutama  kebijakan pembentukan konsorsium industri pembiayaan untuk mendukung pendanaan bagi pelaku ekonomi kreatif. Hendaknya kebijakan ini disambut antusias oleh generasi muda sebagai peluang untuk merintis bisnis di industri kreatif digital dan kemudian menjadi netpreneur sukses,” tutur Suzanna Theresia. 
  
Suzanna mengemukakan,  kebijakan yang dikeluarkan  pemerintah bersama institusi keuangan ini akan mengakselerasi pembangunan industri kreatif digital. Jika kebijakan ini dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan, industri kreatif digital Tanah Air akan tumbuh signifikan, berperan menciptakan lapangan kerja dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“Kebijakan ini membuktikan selalu ada harapan di tengah  kegelapan. Tinggal bagaimana pelaku industry kreatif digital memanfaatkan peluang ini sebagai "pesawat jet" bagi  percepatan pertumbuhan bisnisnya, dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk digitalnya, sehingga dapat menguasai pasar global,” tukas Suzanna. 

Menurut Suzanna, lima tahun terakhir ini industri kreatif digital  Tanah Air baru memasuki fase pertumbuhan. Ia optimis, lima tahun berikutnya akan maju pesat. Untuk itu, dibutuhkan peran serta pemerintah, institusi keuangan, dunia usaha dan lembaga pendidikan yang sungguh-sungguh, konsisten dan berkesinambungan dalam mendukung generasi muda Indonesia berkarya di industri kreatif digital. Jika kebijakan dan dana yang dibutuhkan sudah disediakan, tidak ada alasan lagi bagi generasi muda untuk menunda berkarya nyata di industri kreatif digital. 
  
Suzanna berpandangan, bangsa Indonesia punya keunikan budaya yang memungkinkan generasi muda kita unggul dalam bersaing di industri kreatif digital tingkat global. Karena itu, sekarang saatnya bagi generasi muda  untuk memulai menjadi  product creator agar produk-produk digital karya anak bangsa memenuhi pasar global dan Indonesia menjadi sentra produksi produk digital dunia.  
 
“Mulailah dengan mengambil keputusan untuk menjadi product creator dan bertindaklah sekarang juga. Berkreasi mencipta produk digital yang mampu memajukan bisnis dan kehidupan sebanyak mungkin orang adalah jalan tol menuju sukses di bisnis online,” imbuh Suzanna.  
  
Suzanna  mengungkapkan, ia memutuskan  kembali ke Tanah Air  karena terpanggil  untuk berkontribusi bagi Indonesia yang ia cintai, dengan menginspirasi dan memandu generasi muda  Indonesia untuk  membangun kisah suksesnya di bisnis internet  sebagai  netpreneur, melalui penerbitan buku The Netpreneur Story dan penyelenggaraan seminar Dream It, Believe It, Achieve It  (DBA) di Surabaya pada September lalu dan di Jakarta pada 2016 mendatang.  
  
The Netpreneur Story adalah buku inspiratif tentang kisah hidup Suzanna Theresia, pengusaha Indonesia asal Surabaya yang sempat menetap di Amerika Serikat dan sukses menjadi miliarder dari bisnis internet. Di dunia maya, Suzanna Theresia dikenal sebagai  internet marketer dan product creator. Serial produk ciptaannya, seperti InstaBuilder, InstaMember, InstaTheme dan  InstaProduct, telah digunakan oleh ratusan ribu orang di berbagai belahan dunia dan memberinya pendapatan jutaan dolar dalam 2,5 tahun terakhir. Suzanna sempat mencatatkan rekor pendapatan setengah juta dolar hanya dalam hitungan 7 hari ketika produk terbarunya InstaBuilder 2.0 diluncurkan Desember 2014. 
   

Catatan:  
Tentang Suzanna Theresia dan produk kreatif digital karyanya  bisa  ditelusuri di laman:  www.suzannatheresia.com dan www.instabuilder.com

 
 
 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2015