Jakarta (ANTARA News) - Pakar gizi menyarankan menu sarapan pagi perlu ditambah dengan omega 3 dan 6 karena dapat membantu menyajikan energi bagi tubuh. 

"Omega 6 harus lebih banyak dari omega 3, perbandingannya 5:1," kata Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia Prof Dr Hardinsyah, saat bincang-bincang gizi makanan, di Jakarta, Selasa.

Omega 3 dan 6 selain menambah energi juga dapat membuat makanan lebih menggugah selera serta baik untuk kesehatan mata, rambut dan kulit.

Asam lemak tersebut juga mencegah terjadi radang sendi dan keropos tulang.

Selain itu, omega 3 dan 6 juga berfungsi untuk menjaga kesehatan sel syaraf otak dan kualitas jantung.

Dengan omega 3 dan 6, pembuluh darah menjadi lentur. Pembuluh darah yang keras dapat menyebabkan penyumbatan.

Omega 3 dan 6 membantu makanan lebih lama dicerna tubuh sehingga dapat menekan produksi cadangan lemak yang mengakibatkan tidak mudah gemuk.

Bagi perempuan, omega 3 dan 6 penting bagi hormon estrogen, antara lain dapat menunda menopause.

Omega 6 dapat dijumpai antara lain di minyak kelapa sawit dan kacang-kacangan sedangkan omega 3 ada di salmon, tuna, belut, tempe, tahu dan lemak margarin yang diberi omega.

Hardinsyah menilai sarapan mencakup seperempat atau 25 persen dari kebutuhan gizi dalam sehari.

Sarapan yang baik, lanjut dia terdiri dari karbohidrat (nasi, roti, umbi-umbian), lemak (misalnya memakai mentega untuk menumis, menggoreng atau dioleskan ke roti), protein nabati dan hewani (tempe, telur dan ayam), serta sayur dan buah.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015