Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar sedikit melemah pada Selasa, mengambil jeda dari laju penguatan setelah laporan ketenagakerjaan AS yang bergairah pada pekan lalu memperkuat kasus untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Mata uang negara-negara berkembang (emerging market) yang berimbal hasil tinggi bervariasi terhadap greenback, setelah menderita kerugian besar karena spekulasi atas kenaikan suku bunga AS.

Ringgit Malaysia naik tipis terhadap unit AS setelah merosot lebih dari satu persen sehari sebelumnya, tapi won Korea Selatan, yang juga turun lebih dari satu persen, tetap berada di bawah tekanan jual.

Data AS pada Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan pekerjaan terkuat tahun ini pada Oktober menyusul sejumlah data lemah dalam dua bulan, yang telah meningkatkan dolar dan mendorong kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada Desember.

"Angka-angka ketenagakerjaan benar-benar mencolok, yang membuat pasar berpikir bahwa The Fed akan maju dengan kenaikan suku bunga," kata Yosuke Hosokawa, kepala tim penjualan valas di Sumitomo Mitsui Trust Bank.

"Tetapi kami masih memiliki satu bulan untuk pergi sebelum pertemuan Desember," kata Hosokawa.
(A026/A011)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015