Kami mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Kota Paris, Prancis. Peristiwa itu membuat kami sedih dan berduka. Tragedi Paris ini menguatkan komitmen kami untuk secara tegas melawan para penjahat kemanusiaan itu,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar mengutuk keras aksi terorisme yang menewaskan 158 orang dan melukai 200 orang lainnya di kota mode Paris, Prancis pada Jumat (13/11).

"Kami mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Kota Paris, Prancis. Peristiwa itu membuat kami sedih dan berduka. Tragedi Paris ini menguatkan komitmen kami untuk secara tegas melawan para penjahat kemanusiaan itu," kata Muhaimin Iskandar di Jakarta, Sabtu.

Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, mengajak masyarakat Indonesia dan dunia bekerjasama melawan aksi terorisme internasional yang mengatas namakan Islam. Padahal, Islam anti kekerasan, terorisme bukan Islam dan Islam itu sangat menghargai dan mencintai perdamaian.

"Kami harus bersatu melawan tindak terorisme atau tindak kejahatan kemanusiaan yang melukai banyak penduduk dunia. Apalagi mereka selalu mengatas namakan Islam, padahal Islam anti kekerasan dan bukan terorisme. Islam sangat menghargai dan mencintai perdamaian," katanya dalam keterangan resminya.

Cak Imin mengaku sedih dan berduka atas aksi brutal para terorisme dan penjahat kemanusiaan yang mengatasnamakan Islam. Da pun mengajak seluruh penduduk Indonesia dan dunia untuk merapatkan barisan melawan para penjahat kemanusiaan itu.

"Mari kita lawan para penjahat kemanusiaan yang menewaskan 158 orang dan melukai 200 orang lainnya di Kota Paris, Prancis. Aksi mereka tidak hanya melukai rakyat Perancis, melainkan telah melukai seluruh penduduk dunia," ujarnya.

Cak Imin mengajak seluruh masyarakat dunia bersama-sama menjaga kedamaian dunia. Salah satunya dengan melawan aksi terorisme.

"Kami berdoa dan mendorong agar para penjahat kemanusiaan itu bisa segera ditangkap dan mendapatkan hukuman setimpal dengan aksi yang sudah mereka lakukan," tandasnya.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015